Lebanon Dilanda Kekacauan Saat Warga Berbondong-bondong Selamatkan Diri, Macet Sampai 12 Jam
JAKARTA - Lebanon dilanda kekacauan ketika Israel melanjutkan serangannya terhadap Hizbullah.
Rekaman yang dibagikan di media sosial menunjukkan antrean panjang ketika orang-orang mencoba mengungsi dari Lebanon selatan – yang telah menjadi sasaran pemboman hebat Israel, lebih banyak daripada wilayah lain di negara itu – menuju ibu kota Beirut.
Perjalanan dari Lebanon selatan menuju Beirut biasanya memakan waktu paling lama 90 menit.
Namun kemacetan lalu lintas besar-besaran telah memperpanjang waktu tersebut hingga 12 jam atau lebih, menurut beberapa saksi mata yang berbicara dengan CNN.
Pemandangan orang-orang yang tampak putus asa juga terlihat di perlintasan perbatasan antara Lebanon dan Suriah, ketika ratusan kendaraan terlihat memenuhi jalan-jalan di sisi Lebanon.
Baca juga:
- Data Terbaru Serangan Israel ke Lebanon: 558 Orang Tewas termasuk 50 Anak-anak
- Serangan Udara Israel Hantam Beirut, Targetkan Komandan Hizbullah
- Hizbullah Sebut Israel Jatuhkan Selebaran dengan Barcode ‘Sangat Berbahaya’ ke Lebanon
- RK-Suswono Bakal Keliling Jakarta di Hari Pertama Kampanye, Daerah Kumuh Jadi Perhatian Khusus
Jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel yang menyasar Hizbullah Lebanon kini mencapai 558 orang, termasuk 50 anak-anak dan 94 wanita.
“Kami masih berada dalam perang dan masih berada dalam pergolakan serangan. Tanggung jawab kami belum berakhir,” ujar Menteri Kesehatan Lebanon Firass Abiad dilansir CNN, Selasa, 24 September.
Di antara mereka yang tewas adalah empat petugas pertolongan pertama, kata Abiad. Dilaporkan juga, 14 ambulans dan mobil pemadam kebakaran telah dihantam serangan pasukan Israel.
Secara total, 1.835 orang terluka akibat serangan tersebut hanya dalam satu hari.
Serangan Israel juga memaksa ribuan orang meninggalkan rumah mereka, terutama di Lebanon selatan.