TikTok Hapus Akun Media RT dan Sputnik karena Pengaruh Operasi Terselubung
JAKARTA – Mengikuti jejak Meta dan YouTube, TikTok mengatakan bahwa mereka telah menghapus akun media milik pemerintah Rusia. Platform itu menghapus akun RT, sebelumnya dikenal dengan Russia Today, dan Sputnik.
Penghapusan akun ini dilakukan pada 23 September sebagai bagian dari upaya TikTok dalam melindungi Pemilu AS. Melalui situs resminya, TikTok menjelaskan bahwa kedua akun ini terlibat dalam tindakan yang disebut sebagai 'operasi pengaruh terselubung'.
TikTok meyakini bahwa akun RT dan Sputnik telah melanggar salah satu Pedoman Komunitas platform. Sebelum akunnya dihapus karena pengaruh terselubung yang dapat memengaruhi pengguna internasional, akun-akun ini telah dibatasi di Uni Eropa (UE) dan Britania Raya.
"Berdasarkan kebijakan media yang berafiliasi dengan negara, konten mereka juga tidak memenuhi syarat untuk For You feed guna membatasi upaya memengaruhi pemirsa asing mengenai topik peristiwa dan urusan global," jelas TikTok dalam laporan transparansi terbaru.
Setelah dihapus secara permanen dari TikTok, akun RT dan Sputnik akan dimasukkan ke dalam laporan Operasi Pengaruh Terselubung untuk bulan September. Laporan ini akan diterbitkan ke publik setelah September berakhir.
Baca juga:
Sebelum penghapusan akun ini diumumkan oleh TikTok, Sputnik menduga bahwa platform besar itu diintimidasi oleh pemerintah AS untuk menghapus akun mereka. Menurut Sputnik, penghapusan akun ini telah membatasi hak ribuan pengguna untuk mendapatkan informasi penting.
"Pengguna TikTok dan 86.000 pelanggan kami tidak lagi diizinkan untuk mengetahui kebenaran tentang isu-isu geopolitik yang paling mendesak dan menertawakan kesalahan-kesalahan politisi Barat dalam video-video Sputnik Internasional," ungkap Sputnik melalui platform X pada 21 September lalu.
Sejalan dengan penghapusan akun ini, pemerintah AS menduga bahwa Rusia berusaha ikut campur dalam pemilu AS yang akan digelar dalam waktu dekat. Dua media besar seperti RT dan Sputnik diperkirakan ingin melemahkan dukungan terhadap Ukraina.