Menteri PUPR: Water Warrior Jadi Hub Gerakan Pelestarian dan Pengelolaan Air Berkelanjutan
JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa komunitas peduli air atau "Water Warrior" akan berperan sebagai hub untuk mengoordinasikan jaringan gerakan pelestarian dan pengelolaan air berkelanjutan di Indonesia.
"Water warrior ini sebagai hub, sebagai networking. Saya tidak ingin hanya teatrikal action saja untuk pembersihan sungai. Sungai harus benar-benar dibersihkan. Tanpa anggaran, sungai juga susah akan menjadi bersih. Ada anggaran, tanpa ada komunitas peduli sungai, juga tidak akan jalan," kata Menteri Basuki dalam acara "Water Warriors Assemble: Indonesian Wave After The 10th World Water Forum" di Jakarta, Sabtu, 21 September.
Menteri Basuki menuturkan Kementerian PUPR akan mengalokasikan anggaran khusus untuk mendukung kegiatan water warrior dalam upaya pelestarian dan pengelolaan air berkelanjutan. Anggaran tersebut akan disalurkan melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan akan dilaksanakan oleh komunitas peduli sungai.
Baca juga:
Visi dari Indonesian Water Warrior adalah memberdayakan pemuda untuk terlibat dalam perlindungan dan pelestarian sumber daya air nasional, serta mendorong masa depan Indonesia yang tangguh dan aman terhadap air. Melalui inisiatif kolaboratif, pendidikan, advokasi, dan penelitian, water warrior akan menjadi motor penggerak dalam pengelolaan air berkelanjutan.
Menteri Basuki juga menekankan pentingnya kolaborasi antara water warrior dan lebih dari 1.100 komunitas air di seluruh Indonesia dalam menjaga sumber-sumber air dan mencegah masalah seperti banjir, kekeringan, serta polusi air.
"Kita harus bekerja bersama. Saya sudah bilang bukan kami, tapi kita—para pelaku peduli sungai dan pemerintah—bersama-sama melakukan gerakan yang dikoordinir oleh water warrior ini," tegasnya.