Gali Potensi di Asia Selatan dan Tengah, Kemlu RI Gelar INASCA 2024
JAKARTA - Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri akan menggelar Indonesia-South and Central Asia (INASCA) Business Forum yang bertujuan untuk menggali potensi di bidang perdagangan investasi dan pariwisata dengan negara-negara di kawasan Asia tengah dan selatan.
Forum yang rencananya digelar di Four Seasons Jakarta pada 7 Oktober 2024 mendatang ini menargetkan peserta yang berpartisiasi sebanyak 400 perusahaan dari dalam dan luar negeri.
"Ini untuk pertama kalinya. Tema yang kita usung 'Unlocking Potential and Fostering Economic Partnership', masih banyak potensi di Asia tengah dan selatan yang belum tergarap. Kita berharap melalui forum ini, kita dapat memanfaatkan secara maksimal semua potensi tersebut yang ada," kata Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemlu RI Abdul Kadir Jailani, dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat 20 September.
Dijelaskan oleh, platform dialog dan transaksi bisnis yang disediakan untuk kalangan pengusaha Indonesia dan dari kedua wilayah Asia tersebut diharapkan menjadi jadi platform bisnis yang efektif.
Secara garis besar, INASCA 2024 bertujuan untuk mempromosikan peluang bisnis dan pembuka akses pasar non tradisional di Asia selatan dan Asia tengah, memfasilitasi kemitraan antara Indonesia dengan negara di kawasan.
Berikutnya, ini juga bertujuan meningkatkan hubungan perdagangan, investasi dan pariwisata dua arah, antara Indonesia dengan negara-negara di Asia selatan dan tengah.
INASCA juga bertujuan menjadi platform interaksi strategis antara pemerintah, kalangan pengusaha dan ahli kawasan untuk peningkatan hubungan ekonomi Indonesia dengan negara-negara Asia selatan dan tengah secara berkesinambungan. Serta mendorong konektivitas dan kerja sama people to people contact.
"Kita cukup ambisius soal target gelaran ini, tapi kita tidak menetapkan target dalam nilai uang, kita harapkan semua target dapat terwujud," kata Duta Besar Abdul Kadir.
Bagi mitra bisnis di kawasan Asia selatan dan tengah, INASCA memberikan manfaat networking dengan bisnis skala menengah-besar di Indonesia, termasuk BUMN, yang juga akan dilibatkan dalam kegiatan ini. Ini juga akan memberikan pemahaman langsung mengenai produk Indonesia. Serta, fasilitasi pemerintah dalam business matchmaking.
"Mengapa ini perlu? Engagement pengusaha di Indonesia dan kedua kawasan perlu ditingkatkan lebih jauh. Tidak semua kalangan swasta di Indonesia mengetahui potensi di Asia selatan dan tengah. Siapa yang tahu apa yang bisa kita lakukan di Azerbaijan atau Uzbekistan atau pun Bangladesh. Begitu juga sebaliknya, " terangnya.
Pun demikian, forum ini juga diharapkan dapat membantu mengenai kemungkinan pembuatan hub yang akan menjembatani Indonesia dengan kawasan lainnya di dunia.
"Seperti saya katakan, background connectivity. Beberapa negara Asia selatan dan tengah adalah landlock country. Sehingga, penyelenggaraan forum ini akan kita dapat kesempatan untuk mengidentifikasi dan memetakan tantangan apa yang dihadapi, terutama kalau kita ekspor barang misalnya, ke Kazakhstan, lewat mana," terang Dirjen Aspasaf.
"Jadi ini sangat penting, karena beberapa negara Asia tengah landlock country, ini salah satu tujuannya. Kalau ekspor lewat udara itu cukup menantang," tandasnya.
Sementara, Direktur Asia Selatan dan Tengah Kemlu RI Y. Jatmiko Heru Prasetyo mengatakan, konsep dari INASCA adalah untuk memajukan kolaborasi dalam dunia yang kompetitif.
"Asia selatan dan tengah itu ada 15 negara, termasuk India, kita harus tahu ini non-traditional market yang sangat besar. Awareness untuk yang selain India masih sangat rendah di Indonesia. Dan kalau kita ke sana, mereka juga sama, masih sangat rendah untuk mengetahui Indonesia itu yang seperti apa," jelasnya.
Baca juga:
- Indonesia Sambut Baik Resolusi Majelis Umum PBB Soal Palestina, Tantangannya Adalah Memastikan Israel Patuh
- Indonesia Harapkan Israel Patuhi Semua Ketentuan Hukum Internasional dan Humaniter
- Kirim Pesan ke Pemimpin Hizbullah, Komandan Pasukan Elite Iran: Kita akan Menyaksikan Kehancuran Rezim Haus Darah
- AS Peringatkan Semua Pihak Agar Tidak Terjadi Eskalasi di Timur Tengah, Pastikan Dukungan untuk Israel
"Untuk karakter bisnis Asia selatan dan tengah, biasanya memang kedekatan G-to-G menjadi matters. Pengusaha sering meminta bantuan pemerintah untuk memfasilitasi. Kita di sektor pemerintah, selalu meningkatkan terus bilateral kita dan justru kita gunakan untuk teman-teman pengusaha lebih memahami regulasi maupun juga networking," tambahnya.