PKS Optimistis Syaikhu-Ilham Habibie Menang Pilkada Jabar Meski Elektabilitas Hanya 10,98 Persen

JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tetap optimistis Presiden PKS Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie bakal memenangkan kontestasi Pilkada Jawa Barat (Jabar) 2024 meskipun elektabilitas Syaikhu-Ilham di survei Indikator Politik hanya sebesar 10,98 persen. 

Juru bicara PKS, Ahmad Mabruri mengklaim Jawa Barat memang memiliki karakteristik sendiri di setiap Pilkada. Pola survei rendah tapi menang Pilkada seperti itu, kata dia, juga sempat terjadi saat Ahmad Heryawan maju dalam kontestasi politik di Jabar. 

"Ya di Jabar memang polanya seperti itu ya. Kita juga sudah pernah mengalami karena pak Ahmad heryawan selalu di tempatkan di survei nomor paling buncit, tetapi ketika hasil Pilkadanya selalu menang di urutan pertama," ujar Mabruri kepada wartawan di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Kamis, 19 September. 

Karena itu, Mabruri berharap hal serupa juga akan terjadi pada pasangan cagub-cawagub Ahmad Syaikhu dan Ilham Akbar Habibie di Pilkada 2024 nanti. 

"Mudah-mudahan di Pilkada Jabar besok juga seperti itu walaupun hasil surveinya paling kecil, tapi yang akan terpilih adalah Pak Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie," katanya.

 

Indikator Politik Indonesia merilis survei elektabilitas pasangan calon pada Pilgub Jawa Barat 2024. Pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie berada di urutan kedua setelah pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan. 

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan elektabilitas Dedi-Erwan paling tinggi mencapai 77,81 persen. Disusul Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie dengan 10,98 persen.

"Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan kurang lebih 77,81 persen. Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie 10,98 persen, hampir 11 persen,. Nama yang lain berimbang antara Acep-Gitalis dan Jeje-Ronald 2,24 persen, angka berikutnya lebih tinggi sedikit antara Acep dan Gitalis," ujar Burhanuddin dalam rilis survei virtual pada Kamis, 12 September. 

Survei tersebut dilakukan pada periode 2-8 September 2024 dengan melibatkan basis 1.200 orang dari seluruh provinsi Jawa Barat. 

Survei dilakukan dengan metode wawancara tatap muka. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling dengan toleransi kesalahan atau margin of error +- 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.