RI Bidik Tambahan 90 MW dari Energi Panas Bumi
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan penambahan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebesar 90 MW di sisa tahun 2024.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi menjelaskan bahwa penambahan kapasitas sebesar 90 MW terdiri dari tiga proyek PLTP yang ditargetkan mulai beroperasi pada Desember 2024.
"Tahun 2024 ini kami harapkan ada tambahan kapasitas PLTP sebesar 90 MW, yang terdiri dari PLTP Salak Binary 15 MW, Blawan Ijen unit 1 sebesar 34 MW dan Sorik Marapi unit 5 sebesar 40 MW," ujarnya yang dikutip Kamis, 19 September.
Tak hanya penambahan kapasitas, Eniya juga mengharapkan realisasi investasi dari pengembang panas bumi, baik di lapangan brownfield maupun greenfield, bisa mencapai ratusan juta dolar tahun ini.
"Prognosa investasi sebesar 664 juta dolar AS diharapkan dapat terealisasi, sehingga capaian investasi selama 10 tahun terakhir dapat mencapai 5,4 miliar dolar AS," tambah Eniya.
Peningkatan return on investment (ROI) sektor energi baru terbarukan (EBT), sambung Eniya, menjadi daya tarik bagi investor. Dukungan fiskal serta insentif dari Kementerian Keuangan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan diperlukan, sesuai Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2022.
Baca juga:
Kementerian ESDM juga mendorong percepatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan dengan meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), melalui Permen ESDM Nomor 11 Tahun 2024 tentang Penggunaan Produk Dalam Negeri.
"Kebijakan ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan sekaligus menjadi stimulan bagi pabrikan lokal," tandas Eniya.