Milan Hancurkan Venezia, Paulo Fonseca Sebut Modal Penting Lawan Liverpool dan Inter Milan
JAKARTA - AC Milan meraih kemenangan pertama di kompetisi Serie A Italia dengan mengalahkan Venezia 4-0 di Stadion San Siro, Minggu, 15 September 2024 dini hari WIB. Kemenangan yang disebut pelatih Paulo Fonseca sebagai modal berharga Milan menghadapi dua laga krusial melawan Liverpool di Liga Champions dan Inter Milan.
Kemenangan pertama yang sangat penting bagi Milan. Fonseca mulai mengamankan posisi setelah mendapat tekanan gara-gara start buruk Milan di kompetisi domestik. Bagaimana tidak, Milan hanya memetik dua poin dari dua kali imbang dan sekali kalah. Akibatnya langkah Milan terseok saat Inter dan Juventus berburu posisi di papan atas.
Fonseca pun mulai diragukan meski dirinya baru memulai tugas sebagai nakhoda Rossoneri menggantikan Stefano Pioli pada Juni lalu. Namun Milan akhirnya pecah telur dengan meraih kemenangan pertama.
Tidak tanggung-tanggung Milan menang telak 4-0. Semua gol Milan dihasilkan di babak awal atau kurang dari 30 menit pertama. Ini untuk kali pertama sejak Oktober 1958 Milan mampu mencetak empat gol hanya dalam tempo 30 menit pertama. Saat itu, Milan melakukannya dengan menghajar Alessandria.
Fonseca mengaku puas dengan pencapaian Milan. Menurut dia kemenangan ini sudah pasti menaikkan kepercayaan diri pemain.
"Musim kompetisi sudah memasuki pekan keempat. Hanya saja kami sudah kehilangan sejumlah poin dan harus bangkit," kata Fonseca.
"Jadi penting bagi kami memenangkan pertandingan. Apalagi, kami meraih kemenangan dengan cara yang sangat mengesankan. Kemenangan ini menjadikan kepercayaan diri pemain kian meningkat," ucap dia lagi.
Fonseca menyatakan kemenangan ini juga menjadi modal berharga Milan menghadapi dua laga berat melawan Liverpool dan Inter.
Milan melakoni pertarungan di Liga Champions dengan menghadapi Liverpool di San Siro, Rabu, 18 September 2024 dini hari WIB. Selanjutnya, Rafael Leao dkk bertemu rival satu kota, Inter, dalam Derby della Madonnina, Senin, 23 September 2024 dini hari WIB.
"Jujur saja, saya memang sudah memikirkan dua laga melawan Liverpool dan Inter. Saya tahu betapa pentingnya derby ini. Namun Liverpool juga merupakan lawan berat. Meski demikian harus diakui bila saya sudah mempelajari kekuatan Inter," ucapnya.
"Saya tahu dua laga ini sangat berarti bagi fans. Jadi, kami bekerja keras menunjukkan performa terbaik di dua pertandingan itu," kata Fonseca yang sempat mendapat protes dari fans. Sikap suporter diwujudkan lewat poster besar yang terbentang di tribun penonton saat laga melawan Venezia. Namun dia tak mempersoalkan sikap suporter.
"Sebagai pelatih, saya harus bisa menyikapi dan mengatasi hal seperti ini. Milan jelas klub besar yang selalu memberi tekanan untuk menang. Bila pelatih tak suka dengan tekanan, lebih baik dia berhenti saja sebagai pelatih," katanya.
Di pertandingan melawan Venezia, tim asuhan Fonseca bermain cepat dan mengesankan. Mereka sudah unggul saat laga baru berjalan dua menit.
Bek Theo Hernandez membobol gawang Venezia setelah sepakannya berubah arah saat mengenai kaki kiper Jesse Joronen dan meluncur ke gawang.
Hanya berselang 14 menit, gelandang Youssouf Fofana memperbesar keunggulan Milan menjadi 2-0. Situasi Venezia bertambah buruk setelah Joronen menjatuhkan striker Tammy Abraham di kotak penalti. Wasit Davide Di Marco pun menunjuk titik putih dan Christian Pulisic sukses menuntaskan eksekusi di menit 25.
Baca juga:
Milan kembali mendapat hadiah penalti setelah bek Joel Schingtiennes melakukan pelanggaran terhadap Leao. Wasit sempat meninjau insiden itu lewat VAR.
Hasilnya, pemain Belgia ini dinyatakan melakukan pelanggaran dan wasit menunjuk titik putih. Kali ini, Abraham yang menuntaskan eksekusi dan ini menjadi gol pertama Abraham untuk Milan di menit 29.
Skor berubah 4-0 untuk Milan dan bertahan hingga laga usai. Kemenangan itu mengantarkan Milan naik ke peringkat delapan dengan poin lima. Sedangkan Venezia kian terpuruk di dasar klasemen dan baru mengumpulkan satu poin.