Gara-Gara WFH dan PSBB, Laba Bersih Jasa Marga Anjlok 77 Persen di 2020
JAKARTA - Di tengah pandemi COVID-19, pengelola jalan tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk membukukan laba bersih Rp501,5 miliar pada tahun lalu. Emiten berkode saham JSMR ini mencatatkan penurunan laba 77,30 persen dibandingkan dengan kinerja 2019 yang senilai Rp2,2 triliun.
Corporate Secretary PT Jasa Marga (Persero) Tbk M Agus Setiawan mengatakan Jasa Marga tetap konsisten menjaga kinerja usaha pada 2020 di tengah pandemi COVID-19 yang turut berdampak terhadap bisnis perseroan dan peningkatan beban bunga seiring dengan pengoperasian jalan tol baru.
Sementara itu, kata Agus, perseroan juga tetap mampu mempertahankan margin EBITDA tetap stabil pada tahun 2020 yaitu sebesar 62,42 persen dengan melakukan berbagai efisiensi untuk dapat mengimbangi penurunan volume lalu lintas dan pendapatan tol sebagai imbas dari diterapkannya kebijakan Work From Home (WFH) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"(Penerapan kebijakan tersebut) di berbagai daerah pada kuartal II dan III tahun 2020 yang menyebabkan terjadinya penurunan pendapatan tol perseroan pada tahun 2020 menjadi sebesar Rp8,76 triliun. EBITDA perseroan pada Tahun 2020 ini tercatat sebesar Rp5,98 triliun," katanya dalam keterangan resmi yang diterima VOI, Selasa, 30 Maret.
Selain itu, kata Agus, seiring dengan beroperasinya beberapa ruas tol baru di tahun 2020, total aset perseroan tercatat sebesar Rp104,08 triliun. Angka tersebut tumbuh sebesar 4,4 persen jika dibandingkan dengan tahun 2019.
Baca juga:
Dari sisi pendanaan untuk mendukung likuiditas, Agus mengatakan perseroan menerbitkan obligasi berkelanjutan II Jasa Marga tahap I pada tanggal 8 September 2020 senilai Rp2 triliun. Adapun permintaan yang masuk untuk obligasi Blberkelanjutan II tersebut mencapai angka Rp2,7 triliun melebihi nilai yang ditawarkan.
Lebih lanjut, Agus mengatakan, dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan di antaranya untuk modal kerja, pemeliharaan jalan tol, peningkatan fasilitas dan sarana penunjang jalan tol lainnya.
"Untuk menambah diversifikasi produk pendanaan, perseroan menerbitkan surat berharga komersial atau Commercial Paper dengan nama instrumen SBK I PT Jasa Marga (Persero) Tbk 2020 (SBK Jasa Marga) untuk pertama kalinya dengan nilai Rp566 miliar yang terdaftar di Bank Indonesia (BI)," jelasnya.
Dengan berhasil diterbitkannya SBK Jasa Marga, kata Agus, perseroan pun berhasil menambah portofolio pendanaan serta basis investor baru yang akan berdampak semakin kompetitifnya cost of debt perseroan dalam mendukung pertumbuhan ke depan.