Penonton Membeludak dari Kuota Tiket yang Dijual Berbuntut Kericuhan, PSSI Bisa Apa?

JAKARTA - Penonton Timnas Indonesia vs Australia membeludak di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Selasa, 10 September 2024.

Sebelumnya diketahui tiket yang dijual hanya 65 ribu lembar, sedangkan saat laga diketahui suporter di tribun berjumlah 70.059.

PSSI melalui anggota Komite Eksekutif, Arya Sinulingga, berjanji melakukan evaluasi untuk pelayanan yang lebih baik dan nyaman terhadap para penonton di Tanah Air.

Hal itu diungkapkan Arya seiring dengan adanya momen kurang nyaman setelah laga Timnas Indonesia vs Australia.

Animo penonton begitu tinggi untuk menyaksikan pertandingan tersebut. Pasalnya, laga itu merupakan laga kandang pertama Timnas Indonesia di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Terbukti, pada laga yang digelar Selasa, 10 September 2024, sebanyak 70 ribu lebih suporter memadati tribun SUGBK. Tak heran, tribun pun penuh sesak.

Padahal, tiket yang dijual PSSI hanya 65.000 untuk tujuh kategori kursi.

Saking tingginya animo menonton, bahkan beberapa penonton yang datang terlambat sedikit saja sudah tidak kebagian kursi.

Mereka terpaksa harus menyaksikan laga di lorong-lorong masuk ke tribun dan berdesakan dengan suporter lainnya.

Usut punya usut, stadion sudah penuh duluan karena bukan cuma diisi oleh suporter yang sudah membeli tiket. Ada juga oknum-oknum yang mengizinkan 'tamu tak diundang' masuk ke stadion secara gratis.

Hal itu semakin diperparah setelah jeda babak pertama yang mana sejumlah penonton tanpa tiket menjebol pintu masuk. Tribun SUGBK semakin penuh saat laga lanjut ke babak kedua.

Soal kejadian ini, Arya Sinulingga memberikan penjelasan. Ia menyebut pihak PSSI tengah melakukan investigasi dan evaluasi terhadap sistem ticketing agar lebih baik ke depannya.

"Kami sejak tadi malam sudah mengidentifikasi hal ini. Kami sedang melakukan investigasi apakah ada 'orang dalam' atau siapa pun yang melakukan hal ini."

"Namun, yang sudah pasti, akan dilakukan perombakan total terhadap manajemen keamanan untuk masuk ke dalam stadion," kata anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, dikutip pada Rabu, 11 September 2024.

"Perubahan total manajemen keamanan masuk ke stadion akan melibatkan pihak-pihak yang sudah profesional dalam melakukan crowd management."

"Hal ini akan dilakukan pada saat kita kembali jadi tuan rumah pada November," ujarnya lagi.

Di media sosial beredar juga video pemegang tiket yang tidak bisa masuk ke stadion. Mereka tertahan di gerbang masuk karena barcode tiketnya bermasalah lantaran dugaan sudah digunakan orang lain lebih dulu (penggandaan) dan tidak terbaca karena diduga palsu.

Semua itu menjadi pekerjaan rumah buat PSSI agar melakukan evaluasi besar-besaran demi berlangsungnya penyelenggaraan partai kandang yang lebih baik. Jangan sampai suporter yang sudah membayar mahal malah menjadi korban.

Adapun Indonesia baru akan memainkan kandang lagi pada November 2024 dengan menjamu Jepang dan Arab Saudi. Sebelum itu, pasukan Shin Tae-yong akan dua kali bertandang ke markas Bahrain dan China pada 10 dan 15 Oktober 2024.