Rupiah Berpotensi Menguat di Tengah Pasar Tunggu Hasil Data Ekonomi AS
JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 11 September 2024 diperkirakan akan bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Selasa, 10 September 2024, Kurs rupiah di pasar spot ditutup naik tipis 0,01 persen di level Rp15.455 per dolar AS.
Sementara kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup menguat tipis 0,01 persen ke level harga Rp15.447 per dolar AS.
Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan antisipasi pemotongan suku bunga AS membantu membatasi kerugian secara keseluruhan, sementara juga membendung kenaikan dolar. Namun dolar AS mendapat beberapa tawaran beli minggu ini, di tengah posisi sebelum pembacaan inflasi hari Rabu.
Ibrahim menyampaikan fokus minggu ini adalah pada data inflasi indeks harga konsumen, yang akan dirilis pada hari Rabu, untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk tentang ekonomi AS.
"Tanda-tanda meredanya inflasi kemungkinan akan memacu peningkatan taruhan pada suku bunga yang lebih rendah dalam beberapa bulan mendatang," ujarnya dalam keterangannya, dikutip Rabu, 11 September.
Ibrahim menyampaikan pembacaan inflasi hari Rabu muncul hanya seminggu sebelum pertemuan Federal Reserve, di mana bank sentral secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.
Ekspektasi pemangkasan suku bunga pada bulan September juga menjadi pendorong utama nelemahnya dolar AS baru-baru ini, mengingat pemangkasan tersebut kemungkinan akan memicu siklus pelonggaran oleh Fed.
Dari sisi dalam negeri, penjualan eceran di Tanah Air yang kembali menggeliat di tengah masih kuatnya fenomena vibecession, memberi harapan akan daya tahan perekonomian domestik ketika gelombang pemutusan hubungan kerja makin membesar.
Hasil survei penjualan eceran yang dilansir oleh Bank Indonesia yang dilansir Selasa hari ini melaporkan, Indeks Penjualan Riil pada Agustus diperkirakan mencetak pertumbuhan positif di angka 5,8 persen year-on-year (yoy), laju pertumbuhan tertinggi dalam empat bulan terakhir. Angka itu juga naik dibanding Juli sebesar 4,5 persen (yoy), sebesar 219,5.
Secara bulanan, penjualan ritel juga tumbuh positif sebesar 1,8 persen month-on-month (mom), setelah bulan sebelumnya terkontraksi cukup dalam hingga 7,2 persen (mom).
Baca juga:
Capaian penjualan ritel bulan lalu yang lebih baik itu terutama didukung momentum perayaan HUT Kemerdekaan RI yang lazim memicu masyarakat berbelanja lebih banyak, terutama di kelompok barang budaya dan rekreasi yang tumbuh 2,8 persen (yoy).
Begitu juga penjualan di kelompok makanan dan minuman yang tumbuh 1,5 persen (mom).
Bank Indonesia memperkirakan, kinerja penjualan eceran pada kuartal III-2024 akan lebih baik ketimbang kuartal sebelumnya. Indeks Penjualan Eceran pada kuartal ini diperkirakan tumbuh 5,1 persen (yoy), dari sebesar 0,7 persen pada kuartal II-2024.
Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat pada perdagangan Rabu, 11 September 2024 dalam rentang harga Rp15.400 - Rp15.500 per dolar AS.