Tak Ingin Ubah Nama Linkin Park, Mike Shinoda: Itu Tindakan Bodoh
JAKARTA - Karier Linkin Park berlanjut setelah tujuh tahun berduka atas kepergian Chester Bennington. Mereka punya formasi baru dengan masuknya dua member, Emily Armstrong (vokal) dan Colin Brittain (drum).
Era baru ini membuat penggemar terbelah menjadi dua kubu. Banyak yang gembira menyambut kembalinya band nu metal ikonis ini, tapi ada juga yang lantang menyuarakan kritik.
Sang gitaris, Brad Delson meski masih berada dalam grup, nyatanya ia tak berniat ikut tur dunia bersama bandnya. Sementara Rob Bourdon, drummer orisinil Linkin Park memilih mundur sepenuhnya sepeninggal Chester Bennington.
Karena formasi ini, banyak fans mendesak Linkin Park berganti nama. Dengan kondisi yang ada, solusi tersebut dipercaya jadi opsi yang baik.
Namun Mike Shinoda sendiri sangat yakin tak ingin meninggalkan nama Linkin Park. Dalam wawancara dengan Q101 Chicago, bahkan sang leader menyebut ganti nama adalah tindakan bodoh.
Baca juga:
"Seiring proses berjalan, kami terbuka dengan opsi punya lineup fleksibel, mungkin beberapa vokalis, nama band yang berbeda, dan semacamnya. Lalu saat kami fokus pada musiknya, kami merasa 'Ini album paling Linkin Park yang bisa kami buat," katanya dilansir dari Blabbermouth, 9 September.
"Musiknya sangat Linkin Park, sampai-sampai jika kami ganti nama, itu adalah tindakan bodoh. Karena orang akan jadi berinterpretasi keliru. Orang-orang akan mengerti saat mereka mendengar albumnya," tegas Mike Shinoda.
Adapun alasan lain fans desak ganti nama adalah sebagai bentuk penghormatan untuk mendiang Chester Bennington. Namun tampaknya Mike dkk takkan mengubah identitas mereka, setidaknya dalam waktu dekat ini.