Rupiah Berpotensi Melemah di Tengah Ekspetasi Pasar Penurunan Suku Bunga The Fed
JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 10 September 2024 diperkirakan akan bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Senin, 9 September 2024, Kurs rupiah di pasar spot ditutup turun 0,51 persen di level Rp15.456 per dolar AS.
Sementara kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup melemah 0,48 persen ke level harga Rp15.446 per dolar AS.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan, investor masih belum memutuskan skala pemangkasan suku bunga Federal Reserve yang diharapkan akhir bulan ini dan mengamati pembacaan inflasi AS minggu ini untuk petunjuk lebih lanjut.
"Sementara data tenaga kerja AS memang terpantau tidak dalam kondisi yang baik namun tidak seburuk yang diperkirakan," ujarnya dalam keterangannya, dikutip Selasa, 10 September.
Ibrahim menyampaikan, angka laju pengangguran AS pada Jumat pekan lalu terpantau lebih rendah yakni sebesar 4,2 persen dibandingkan periode sebelumnya yang berada di angka 4,3 persen.
Tingkat upah secara bulanan naik 0,7 persen dari perkiraan kenaikan 0,3 persen.
Demikian juga secara tahunan naik 3,8 persen dari perkiraan kenaikan 3,7 persen.
Menurut Ibrahim, hal ini berujung pada ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral AS (The Fed) lewat CME FedWatch Tool tetap tinggi namun semakin meningkat untuk pemotongan sebesar 25 basis poin (bps) dibandingkan 50 bps.
"Sehingga dolar AS mengalami rebound dan tekanan terhadap rupiah kembali terjadi di awal perdagangan minggu ini," ujarnya.
Dari sisi dalam negeri, survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Agustus 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Agustus 2024 sebesar 124,4, lebih tinggi dibandingkan 123,4 pada bulan sebelumnya.
Meningkatnya keyakinan konsumen pada Agustus 2024 didukung oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang tetap optimis dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang menguat. Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Agustus 2024 tercatat masing-masing sebesar 114,0 dan 134,9.
IKE yang tetap optimis terutama didorong oleh Indeks Penghasilan Saat Ini yang meningkat 1,5 poin menjadi sebesar 122,9. Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama (Durable Goods) juga tetap terjaga pada area optimis, masing-masing sebesar 107,6 dan 111,5.
Sementara itu, IEK tercatat meningkat pada seluruh komponen pembentuknya, terutama pada Indeks Ekspektasi Penghasilan.
Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan terpantau meningkat.
Baca juga:
Hal itu tercermin dari IEK Agustus 2024 yang berada dalam zona optimis meningkat sebesar 1,6 poin menjadi sebesar 134,9.
Menguatnya IEK didorong oleh peningkatan seluruh komponennya, yaitu ekspektasi terhadap penghasilan, ketersediaan lapangan kerja, dan kegiatan usaha, masing-masing meningkat menjadi sebesar 140,0, 132,2, dan 132,6.
Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah pada perdagangan Selasa, 10 September 2024 dalam rentang harga Rp15.440 sampai Rp15.520 per dolar AS.