Lebih Baik Jujur, Karena Berbohong pada Pasangan Berisiko Mengalami 6 Hal Ini
YOGYAKARTA – Menyembunyikan informasi atau merahasiakan informasi tertentu dari pasangan, bukan hanya mengganggu keharmonisan hubungan. Tetapi juga mengguncang kondisi mental, seperti merasa terisolasi hingga tertekan. Tentu saja seseorang akan merasa bersalah ketika ia berbohong. Ketika seseorang berbohong atau menyimpan rahasia, tanpa sadar mereka akan mengalami risiko berikut ini.
1. Keintiman terasa dingin
Ketika seseorang dan pasangannya memiliki keintiman, hubungan akan terasa nyaman dan hangat. Tetapi apabila diwarnai sedikit saja kebohongan, kepercayaan jadi taruhannya. Hubungan akan terasa dingin sebab kebohongan membuat pasangan tidak terkait secara emosional meskipun secara fisik tetap bisa saja saling bersentuhan.
2. Semakin lama rahasia disimpan, rasa sakit semakin besar
Saat dibohongi, seseorang merasa kecewa hingga sakitnya enggak ketulungan. Sebenarnya, bagaimana besaran rasa sakit enggak setara dengan tingkat kebohongan. Kadang, kebohongan kecil yang disimpan terlalu lama bisa menimbulkan rasa sakit yang lebih besar.
3. Merasa tidak aman
Tidak hanya kepercayaan yang terkikis, seseorang yang pernah dibohongi juga merasa tidak aman. Ia cemas akan dibohongi lagi dan lagi. Sedangkan untuk orang yang berbohong, tentu juga merasa insecure karena khawatir rahasianya terungkap. Ia juga merasa cemas yang disebabkan oleh rasa bersalah karena berbohong.
4. Memengaruhi konsep diri
Masih karena rasa bersalah, dalam jangka panjang berbohong dapat menggerogoti harga diri. Rasa bersalah juga dapat merembet pada rasa malu setelah kebohongan terungkap. Bahkan, kebohongan juga bisa merusak martabat serta harda diri sebagai pribadi.
Baca juga:
5. Rasa bersalah menciptakan sejumlah masalah
Seseorang yang berbohong akan menutup rapat informasi yang ia sembunyikan. Bahkan ia bisa menciptakan skenario untuk merasionalisasi kebohongannya untuk menghindari kebenaran terbongkar. Melansir Psychology Today, Senin, 9 September, beberapa orang yang berbohong menjadi terobsesi dengan kebohongan mereka. Sampai-sampai mereka kesulitan berkonsentrasi pada hal lain.
6. Mengalami tekanan mental
Tentu saja berbohong tidak membuat pembohong merasa nyaman. Meskipun berbohong kadang dipilih untuk perlindungan atau pertahanan. Namun, menurut penelitian, berbohong dapat menyebabkan masalah kesehatan dan tekanan mental. Korban mungkin akan menghindar, cemas, curiga, dan marah.
Rahasia ternyata bisa menyebabkan risiko nyata dan sebabkan rasa malu hingga disfungsi keluarga. Dalam hubungan romantis, kebohongan bisa berisiko meracuni hubungan dan menabur benih-benih ketidakpercayaan.