Duta Besar Pastikan Respons Iran Terhadap Israel Terkait Pembunuhan Haniyeh akan Berbeda dari Operasi Sebelumnya
JAKARTA - Duta Besar Iran untuk Irak mengatakan, respons negaranya terhadap pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel akan berbeda dari apa yang terjadi dalam Operation True Promise.
Duta Besar Iran untuk Irak Mohammad Kazem Al-e Sadegh mengatakan kepada media Irak, Iran akan menanggapi tindakan teror Israel pada saat yang tepat.
Menurutnya, respons tersebut akan berbeda dari respons yang dihadapi Israel setelah menyerang bagian konsuler kedutaan Iran di Damaskus.
"Pada tahap ini, responsnya akan berbeda dari respons sebelumnya dalam hal kinerja, pelaksanaan, dan kekuatan, yang akan ditentukan oleh komandan keamanan dan militer pada waktu dan tempat yang tepat," ujarnya, melanisr Mehr 8 September.
"Saya dapat mengatakan, Operation True Promise pertama adalah bagian dari unjuk kekuatan, dan Operation True Promise berikutnya akan menjadi implementasi kekuatan dan dengan izin Tuhan, jawaban Iran akan definitif," tegasnya.
Diketahui, Pasukan Dirgantara IRGC pada dini hari tanggal 14 April meluncurkan puluhan rudal dan pesawat nirawak terhadap target militer di wilayah pendudukan sebagai balasan atas serangan udara rezim Israel pada tanggal 1 April di bagian konsuler kedutaan besar Iran di Damaskus. Iran menamai serangan balasannya terhadap rezim Israel sebagai Operasi True Promise.
Ismail Haniyeh dan salah satu pengawalnya tewas setelah tempat tinggal mereka menjadi sasaran di Teheran pada tanggal 31 Juli, menurut pernyataan yang dirilis oleh IRGC.
Dalam sebuah pernyataan, Korps Garda Revolusi Iran mengatakan, pembunuhan Ismail Haniyeh "dirancang dan dilaksanakan oleh rezim Zionis dan didukung oleh pemerintah kriminal Amerika."
Baca juga:
- Dihantam Ombak Setinggi Enam Meter, Yacht Terhempas 200 Mil dari Pantai: Dua Penumpang Selamat
- Regulator Penerbangan Eropa Perintahkan Pemeriksaan Pesawat Airbus A350-1000 Usai Kebakaran Mesin
- Pria Dipenjara 5 Tahun karena Memaksa Istrinya yang Diduga Selingkuh Bikin Tato Namanya
- KJRI Sydney Luncurkan Layanan E-paspor Pertama di Australia dan Pasifik
Haniyeh berada di Teheran untuk mengikuti pelantikan presiden terpilih, Masoud Pezeshkian, yang digelar sehari sebelum ia dibunuh.
Menanggapi aksi teror Israel, pejabat tinggi Iran berjanji untuk memberikan tanggapan yang tepat kepada rezim Zionis, dengan Ayatollah Ali Khamenei mengatakan, dengan membunuh Ismail Haniyeh, rezim Israel telah menyiapkan dasar untuk hukuman berat bagi dirinya sendiri.