Pemerintah Akomodasi Kebutuhan 1.100 Tenaga Medis COVID-19
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan para tenaga medis dalam penanganan COVID-19. Termasuk ketersediaan alat pelindung diri (APD) dan tempat tinggal sementara bagi para dokter maupun perawat yang telah bekerja keras menangani pasien corona.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio juga telah berkoordinasi dengan jaringan hotel untuk memenuhi tempat tinggal sementara bagi para tenaga medis.
Baca juga:
"Jaringan hotel akan digunakan untuk tempat menginap tenaga medis dan gugus tugas, dimaksudkan agar mereka lebih dekat dengan rumah sakit yang menangani COVID-19," ucap Wishnutama di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu, 28 Maret.
Untuk tahap awal, Kemenparekraf telah bekerja sama dengan jaringan hotel Accor Grup dalam menyediakan fasilitas hotel bagi tenaga medis di RSCM, RSPAD, RS Persahabatan, dan RSPI Sulianti Saroso. Sekiranya fasilitas ini akan diperuntukan bagi sekitar 1.100 tenaga medis.
"Kamar ini diperuntukkan untuk mengakomodasi 1.100 tenaga medis dengan skema berbagai macam tipe kamar, dan dalam hal ini kemenparekraf Kementerian membiayai cost pelaksanaan dengan harga yang di bawah harga pasar hotel," papar Wishnutama.
Pihak hotel juga akan mengikuti standar kesehatan pelayanan tamu dari Kementerian Kesehatan seperti penyemprotan menggunakan disinfektan, penggunaan lift, minimalisir kontak secara langsung, dan pengecekan suhu badan.
"Pihak hotel juga harus melaksanakan SOP khusus dalam menjalankan tugas sehari-hari, baik di departemen yang bertemu langsung atau yang tidak langsung, termasuk penyediaan makanan, housekeeping, laundry dan lain sebagainya," sambungnya.
Selain dengan industri perhotelan, untuk keperluan perjalanan tenaga medis Kemenparekraf juga aka bekerjasama dengan pelaku usaha jasa transportasi. Ada empat perusahaan transportasi yang akan bekerjasama dengan pihaknya yakni, Blue Bird, Panorama, Antavaya dan White Horse Group.
Wishnutama mengatakan, kerja sama tak hanya dilakukan guna membantu tenaga medis, dalam menangani corona, tetapi juga dalam rangka mendukung usaha industri perhotelan. Sebagaimana diketahui, industri pariwisata dan perhotelan cukup terpukul sejak pandemi corona menjangkit di Indonesia.