Orang Tanpa Gejala Bisa Isolasi Mandiri Gratis di Wisma Atlet Kemayoran
Wisma Atlet (DOK. Kementerian PUPR)

Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito memastikan orang yang dinyatakan positif COVID-19 tanpa gejala atau Orang Tanpa Gejala (OTG) bisa memanfaatkan fasilitas kesehatan yang disediakan pemerintah. 

Bagi warga DKI Jakarta yang dinyatakan positif tanpa gejala bisa melakukan isolasi mandiri di Wisma Atlet Kemayoran. Saat ini ada dua menara atau tower yang disiapkan oleh pemerintah untuk menampung OTG yang berdomisili di DKI Jakarta.

"Disediakan untuk isolasi mandiri di flat isolasi Kemayoran yang berada di dalam lingkungan Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet yaitu Tower 4 dan 5. Kapasitasnya cukup besar jumlah bednya ada 3116. Pada saat ini pasiennya ada 867 dan bed yang masih kosong adalah 2149," kata Wiku dalam konferensi pers secara daring yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 17 September.

Masyarakat yang ingin memanfaatkan fasilitas isolasi mandiri itu, tak perlu khawatir masalah biaya. Sebab, semua fasilitas maupun perawatan gratis bagi masyarakat yang telah dinyatakan positif termasuk fasilitas uji usap atau test swab.

"Semuanya ditanggung oleh pemerintah. Demikian juga untuk isolasi mandiri juga ditanggung oleh pemerintah," tegasnya.

Kalaupun fasilitas isolasi mandiri di Wisma Atlet Kemayoran masih kurang, saat ini pemerintah telah menyiapkan hotel bintang dua maupun bintang tiga yang bisa digunakan untuk isolasi mandiri.

Sebelumnya, pemerintah pusat bekerja sama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk menyiapkan hotel sebagai tempat isolasi pasien COVID-19 tanpa gejala dan gejala ringan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio menjelaskan ada berbagai fasilitas yang akan diterima masyarakat serta tenaga medis yang mendapat isolasi di hotel.

Untuk penanganan kesehatan, Kementerian Kesehatan akan menempatkan tenaga medis untuk memantau pelaksanaan protokol kesehatan di setiap hotel.

"Tenaga medis juga memonitor perkembangan pasien yang sedang menjalankan isolasi, termasuk menyediakan sarana dan prasarana pendukung seperti obat, ambulans, dan lain-lain," kata Wishnutama di Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis, 17 September.

Selain fasilitas kesehatan, ada pula fasilitas akomodasi yang disiapkan selama masyarakat menjalani isolasi 14 hari di hotel tersebut.

"Kemenparekraf menyiapkan anggaran sebesar Rp100 miliar untuk menyiapkan akomodasi setara hotel bintang 3, termasuk fasilitas makan, minum, dan laundry setiap harinya bagi pasien COVID-19," tutur dia.

Program tambahan akomodasi ini akan difokuskan untuk 5 daerah terlebih dahulu di Jakarta, Bali, dan akan dilanjutkan ke daerah lain seperti Sumatera Utara, Jawa Barat, dan Kalimantan Selatan.

"Penyediaan akomodasi ini diharapkan segera berjalan mulai awal pekan depan," ujar Wishnutama.

Adapun, jumlah fasilitas isolasi yang disiapkan Kemenparekraf totalnya dapat menampung sekitar 14 ribu pasien COVID-19 dan dilakukan mulai September ini sampai Desember mendatang.