Senat AS Akan Selidiki Perusahaan Semikonduktor Terkait Penggunaan Chip dalam Senjata Rusia
JAKARTA – Komite Tetap Investigasi Senat Amerika Serikat (AS) mengumumkan pada Kamis 5 September bahwa mereka akan mengadakan sidang dengan empat perusahaan semikonduktor besar terkait temuan chip buatan AS dalam senjata Rusia yang digunakan dalam perang di Ukraina. Sidang ini akan dilaksanakan pada Selasa 10 September dan menghadirkan kesaksian dari eksekutif perusahaan Analog Devices, Advanced Micro Devices (AMD), Intel, dan Texas Instruments.
Senator Richard Blumenthal, yang memimpin panel ini, menyampaikan bahwa produk dari perusahaan-perusahaan tersebut "terus-menerus ditemukan dalam senjata Rusia yang berhasil diamankan." Hal ini menimbulkan kekhawatiran atas kemungkinan pelanggaran terhadap kontrol ekspor yang diberlakukan AS untuk mencegah Rusia mendapatkan akses ke teknologi sensitif, terutama semikonduktor yang dianggap krusial dalam pengembangan senjata canggih.
Menurut Komite Investigasi Senat, sidang ini akan mendalami bagaimana perusahaan-perusahaan semikonduktor tersebut mematuhi peraturan ekspor yang dirancang untuk membatasi akses Rusia ke teknologi Amerika. Selain itu, penyelidikan ini bertujuan untuk mengeksplorasi sejauh mana perusahaan-perusahaan ini mengetahui bahwa produk mereka digunakan dalam persenjataan Rusia.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah memberlakukan berbagai sanksi dan kontrol ekspor yang ketat untuk mengekang kemampuan Rusia dalam mengakses teknologi tinggi, termasuk semikonduktor. Teknologi ini dinilai penting bagi militer Rusia untuk memperkuat sistem senjata dan mengembangkan strategi perang.
Meski demikian, beberapa komponen semikonduktor buatan AS masih berhasil ditemukan dalam senjata-senjata Rusia yang digunakan dalam konflik tersebut. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa upaya untuk membatasi teknologi ini belum sepenuhnya efektif atau telah terjadi pelanggaran dalam rantai pasokan global yang mengakibatkan teknologi tersebut jatuh ke tangan Rusia.
Empat perusahaan besar, yaitu Analog Devices, AMD, Intel, dan Texas Instruments, menjadi fokus utama dalam penyelidikan ini. Komponen semikonduktor mereka telah ditemukan di berbagai peralatan militer Rusia yang diamankan oleh pasukan Ukraina dan sekutu-sekutu Barat. Meskipun belum ada indikasi langsung bahwa perusahaan-perusahaan ini dengan sengaja melanggar aturan ekspor, penyelidikan ini diharapkan memberikan kejelasan tentang bagaimana produk-produk tersebut bisa sampai ke tangan Rusia.
Baca juga:
Sidang yang akan datang ini diprediksi akan menjadi momen penting dalam mengukur efektivitas kebijakan kontrol ekspor AS serta tanggung jawab perusahaan teknologi dalam mengawasi aliran produk mereka ke pasar global. Senator Blumenthal menegaskan pentingnya transparansi dalam proses ini, terutama dalam memastikan bahwa teknologi Amerika tidak disalahgunakan untuk memperkuat kemampuan militer Rusia.
Dalam beberapa bulan terakhir, upaya untuk mengidentifikasi dan menghentikan aliran teknologi sensitif ke Rusia semakin intensif, dengan pemerintah AS dan mitra internasionalnya bekerja sama untuk memperkuat pengawasan dan penegakan sanksi.
Sejauh ini, belum ada komentar resmi dari perusahaan-perusahaan yang akan bersaksi dalam sidang tersebut. Namun, semua perusahaan semikonduktor diharapkan memberikan penjelasan rinci tentang langkah-langkah yang telah mereka ambil untuk mematuhi kebijakan kontrol ekspor yang berlaku.
Sidang ini akan menjadi sorotan utama di Washington, mengingat pentingnya peran semikonduktor dalam persenjataan modern dan dampaknya terhadap keamanan global di tengah konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.