Ridwan Kamil Bakal Pelajari Masalah Kampung Bayam, Janji Beri Hunian Nyaman

JAKARTA - Bakal Calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil bakal mencari solusi untuk warga Kampung Bayam agar mendapatkan hunian yang nyaman pasca rumahnya digusur untuk pembangunan Jakarta International Stadium (JIS). Mantan Walikota Bandung itu akan mempelajari masalah Kampung Bayam secara spesifik dengan mengunjungi wilayah tersebut.

"Poinnya saya nggak bisa spesifik satu permasalahan ya, tujuannya sila ke-5 keadilan sosial. Jadi keadilan sosial itu artinya semua difasilitasi, menengah-bawah negara hadir, nanti diturunkan kepada pola-pola. Saya juga pernah melakukan hal yang sama waktu jadi walikota," ujar Ridwan Kamil di Setu Babakan, Jakarta, Rabu, 4 September.

"Yang penting rakyat Jakarta punya rumah, tempat berteduh. Masalahnya tetap di situ atau geser sedikit atau pindah, yang penting mereka berhak tinggal di kota ini dengan nyaman aman, kita carikan solusinya," sambung pria yang akrab disapa RK itu.

Mantan Gubernur Jawa Barat itu mengklaim dirinya cepat belajar sehingga bisa memahami apa yang harus dikerjakan untuk mengatasi masalah Kampung Bayam.

"Karena saya baru, saya akan pelajari Kampung Bayam ini itu ini itu, percayalah saya cepat belajar, nanti kita ada sesi khusus kepada spesifik-spesifik isunya," katanya.

Bukan hanya Kampung Bayam, RK juga akan mengunjungi semua wilayah yang mesti diurus di Jakarta.

"Saya akan ke semua titik insyaallah, akhirnya paham apa yang harus dikerjakan," pungkasnya.

Diketahui, konflik Kampung Bayam kembali mengemuka setelah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berencana membangun rumah susun (rusun) baru di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Menurut Heru, pembangunan rusun bagi warga Kampung Bayam tersebut akan dimulai tahun depan.

"Pemerintah daerah akan membangun rumah susun (rusun) di sekitar Kecamatan Tanjung Priok. Pada tahun 2025, kami akan bangun," kata Heru, Kamis, 25 Januari.

Heru mengatakan, rusun tersebut akan memiliki 150 sampai 200 unit dan fasilitas lebih lengkap. Karena itu, dia menyarankan warga mencari tempat tinggal baru sambil menunggu rusun selesai dibangun.

Namun rencana ini mendapatkan protes dari warga Kampung Bayam. Pasalnya, mereka dijanjikan menempati hunian Kampung Susun Bayam (KSB) yang kini sudah berdiri. Hanya saja, hingga kini belum bisa dihuni karena mereka tidak diberi kunci.