Rusia: Barat Inginkan Ukraina Berperang Demi Akses Mineral
JAKARTA - Negara-negara sekutu Kiev yang mensponsori konflik Ukraina tidak berupaya memberikan keuntungan bagi rakyat Ukraina melainkan karena memerlukan akses ke sumber daya mineral negara itu, menurut Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev.
“Kas negara neo-Nazi yang kosong itu tidak akan terisi kembali dengan sendirinya. Para pendukungnya memahami hal ini dengan sangat baik," kata Medvedev dilansir ANTARA dari Sputnik-OANA, Jumat, 30 Agustus.
"Tujuan mereka sama sekali bukan untuk menguntungkan rakyat Ukraina yang malang, yang selalu mereka ejek,” ujarnya melalui Telegram.
Akses terhadap mineral, lanjut Medvedev, merupakan sesuatu yang bisa mengimbanginya aliran masuk uang ke Ukraina yang tidak akan pernah terbayar kembali.
Medvedev menyebut rezim di Ukraina sangat ingin mendapatkan kembali Donbass, daerah yang benar-benar asing bagi mereka.
Hampir setengah dari kekayaan nasional bekas Ukraina, menurut Medvedev, terletak di Donbass.
Baca juga:
- Ibarat Lagu Tegar Septian, Ridwan Kamil Tegaskan ‘Aku yang Dulu Bukanlah yang Sekarang'
- Peringatan Darurat! Waspada Manuver DPR Evaluasi MK, Jangan Sampai Mahkamah Digembosi
- Hanya Modal 14 Persen Suara, Pramono-Rano: Kita Akan Ketuk Hati Seluruh Warga Jakarta
- KPK Minta Kaesang Bawa Bukti Bayar Jet Pribadi Saat Diklarifikasi
Menurut Medvedev, lebih dari 90 persen dari seluruh cadangan terletak di wilayah-wilayah yang menjadi bagian dari Rusia pada 2014-2022.
Untuk mendapatkan akses ke mineral-mineral yang sangat diinginkan, negara-negara Barat mengharuskan Ukraina bertempur habis-habisan, menurut Medvedev.