Pasukan Israel Selamatkan Sandera dari Terowongan Gaza
JAKARTA -Pasukan khusus Israel menyelamatkan seorang sandera Israel dari terowongan di Jalur Gaza selatan dalam "operasi penyelamatan yang rumit”. Korban diculik Hamas pada 7 Oktober 2023.
Militer Israel mengatakan Qaid Farhan Alkadi, 52 tahun, anggota komunitas Badui di Israel selatan, kini sudah dipindahkan ke rumah sakit dengan kondisi stabil.
Juru bicara militer Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan Alkadi diselamatkan di terowongan bawah tanah tetapi tidak memberikan rincian operasinya, dengan alasan keamanan sandera yang tersisa dan pasukan Israel.
“Kami tidak akan beristirahat sampai kami menyelesaikan misi kami untuk membawa semua sandera kami kembali,” katanya dilansir Reuters, Selasa, 27 Agustus.
Penyelamatan ini dipuji oleh para pemimpin Israel, yang sangat membutuhkan kabar baik setelah hampir satu tahun melakukan kampanye besar-besaran yang menyebabkan tekanan meningkat pada pemerintah untuk berbuat lebih banyak guna memulangkan lebih dari 100 sandera.
Presiden Isaac Herzog mengatakan penyelamatan tersebut merupakan momen kebahagiaan bagi Negara Israel dan masyarakat Israel secara keseluruhan.
Baca juga:
- Surya Paloh ke Prabowo: Tak Usah Terlalu Pikirkan NasDem Harus Dapat Kursi Berapa
- Mark Zuckerberg Ungkap Pejabat Pemerintahan Biden Tekan Perusahaannya Sensor Konten COVID
- Alexander Marwata Klaim Perintah Direktur Gratifikasi Tindaklanjuti Polemik Kaesang Plesir Pakai Jet Pribadi
- PM India Telepon Putin Dorong Resolusi Damai dengan Ukraina
Stasiun televisi Israel menunjukkan helikopter militer mendarat di rumah sakit sementara staf medis dan ambulans berdiri menunggu untuk menerima Alkadi.
Dia disandera di Kibbutz Magen di sekitar Jalur Gaza yang diserang oleh pejuang pimpinan Hamas pada 7 Oktober.
Lebih dari 250 warga Israel dan orang asing disandera dalam serangan itu, yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
Saat ini 108 sandera Israel dan warga asing masih berada di Gaza namun sekitar sepertiga dari mereka diketahui telah meninggal, dan nasib yang lainnya tidak diketahui.
Operasi tersebut, menyusul penyelamatan empat sandera Israel pada bulan Juni, terjadi ketika perundingan terus berupaya untuk menyetujui penghentian pertempuran di Gaza dan pemulangan para sandera dengan imbalan tahanan Palestina.