Digitalisasi Bisa Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi di Tanah Air, Kok BIsa?

JAKARTA - Saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya berkisar 4,5-5 persen, dengan total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2023 mencapai 1,3 triliun dolar AS.

Indonesia memiliki visi untuk menjadi negara dengan pendapatan ekonomi tertinggi ke-4 di Asia pada tahun 2045. Namun, untuk mencapai itu, pertumbuhan ekonomi 5 persen per tahun tidaklah cukup.

Maka dari itu, Roy Kosasih selaku Presiden Direktur IBM Indonesia, mengatakan bahwa perlu ada lompatan yang dilakukan pemerintah, dan lompatan ini bisa dilakukan di bidang teknologi atau digital economy. 

"Inilah yang memang harus kita lakukan, dan sementara IBM juga bekerja sama dengan pemerintah. Mencoba memberikan masukan-masukan mengenai (inovasi) digital industry apa yang bisa dilakukan," kata Roy pada Senin, 26 Agustus.

Lebih lanjut, Roy mengatakan kepada VOI bahwa pemerintah harus meletakkan fokus dalam memaksimalkan digitalisasi di Tanah Air. Karena menurutnya, digitalisasi akan membuat seluruh pekerjaan lebih produktif dan efisien.

"Karena kalau kita lihat bagaimana masuk ke arah digital, itu akan mulai meningkatkan efisiensi dari setiap individu, dari setiap calon-calon atau bahkan pelaku pekerjaan," tambah Roy.

Roy juga menyebutkan beberapa manfaat dari digitalisasi khususnya implementasi AI adalah yang pertama untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas bisnis. Kedua, mempersempit kesalahan.

"Baru yang ketiga, dengan digitalisasi dan otomatisasi yang merupakan bagian dari seluruh mata rantai industri atau bahkan perencanaan, semuanya itu akan menjadi jauh lebih singkat dan efisien untuk mengurangi cost," jelas Roy.