Kelompok Tentara Bayaran Grup Wagner Klaim saat Ini Tidak Bertempur di Ukraina
JAKARTA - Kelompok tentara bayaran Grup Wagner Rusia pada Hari Senin mengumumkan, mereka tidak lagi berperang di Ukraina, hanya beroperasi di wilayah Afrika dan Belarusia.
Ukraina pada Hari Minggu meminta Belarusia untuk menarik kembali apa yang digambarkannya sebagai pasukan signifikan yang ditempatkan di sepanjang perbatasan bersama mereka. Dikatakan ini termasuk pasukan khusus Belarusia dan mantan tentara bayaran Wagner.
Dalam sebuah pernyataan langka, kelompok itu mengatakan bahwa karyawannya hanya beroperasi di Afrika dan Belarus.
"Tidak ada divisi perusahaan di Garda Nasional Rusia, di jajaran Kementerian Pertahanan Rusia, atau di tempat lain," katanya, melansir Reuters 26 Agustus.
Wagner "tidak berpartisipasi dalam Operasi Militer Khusus pada tahap ini", katanya, menggunakan istilah yang disukai Kremlin untuk perang di Ukraina. Reuters tidak dapat memverifikasi pernyataan itu.
"Jika terjadi perubahan situasi, itu akan diumumkan," kata Wagner.
Diketahui, peran kelompok tentara bayaran Wagner di Afrika, misalnya dalam mendukung junta militer di Mali, merupakan sumber kekhawatiran bagi Barat.
Baca juga:
- Rencana Mogok Kerja hampir 30 Ribu Perawat Pekan Ini Berpotensi Memperburuk Krisis Rumah Sakit di Korsel
- Karyawan di Australia Kini Berhak Mengabaikan Email dan Panggilan Terkait Kantor Setelah Jam Kerja mulai Hari Ini
- Korea Selatan Alami Lonjakan Kasus COVID-19, Lansia 65 Tahun ke Atas akan Terima Vaksin Baru COVID-19
- Militer China Gelar Patroli dan Latihan Penembakan di Dekat Perbatasan Myanmar
Di Ukraina, kelompok tersebut terlibat aktif dalam bagian awal upaya perang Rusia, khususnya pertempuran panjang untuk merebut kota Bakhmut di Ukraina yang akhirnya direbut pada Mei 2023.
Bulan berikutnya, pendiri Wagner, Yevgeny Prigozhin memimpin pemberontakan singkat terhadap otoritas pertahanan Rusia. Belakangan, ia dan tokoh senior Wagner lainnya tewas dalam kecelakaan pesawat pada 23 Agustus 2023.