Kekayaan Michael Jordan Turun 24 Persen akibat Pandemi, Awalnya Rp30,3 Triliun Sekarang Rp23,1 Triliun
JAKARTA - Pandemi COVID-19 global telah memengaruhi sebagian besar manusia secara negatif, termasuk Michael Jordan, yang mengalami kerugian sekitar 500 juta dolar (Rp7,2 triliun).
Mantan bintang Chicago Bulls itu mendorong tempatnya di posisi 1000 teratas daftar terkaya Forbes pada April 2020 dan menjadi atlet dengan pendapatan terbesar sepanjang masa, sebagian besar berkat kesepakatannya dengan Nike.
Film dokumenter Netflix The Last Dance juga membawa Jordan kembali ke garis depan ingatan penggemar sekaligus memperkenalkan penggemar generasi baru pada legendanya.
Namun, menurut Forbes, kekayaan Jordan turun hampir 24 persen, dari 2,1 miliar dolar (Rp30,3 triliun) menjadi 1,6 miliar dolar (Rp23,1 triliun) selama pandemi COVID-19.
Baca juga:
Detail kerugian tersebut belum terungkap namun diyakini terkait dengan investasinya di luar dunia basket.
Jordan, pemilik mayoritas Charlotte Hornets, 'hanya' memperoleh 93,8 juta dolar (Rp1,3 triliun) dalam 16 tahun karier bermainnya di NBA, tetapi kekayaannya benar-benar melonjak setelah pensiun.
Hubungannya dengan Nike selalu menguntungkan dan dia sekarang memiliki divisinya sendiri di perusahaan itu, Jordan Brand, yang memberinya royalti sekitar 100 juta dolar (Rp1,44 triliun) per tahun.
Logo ikonik Jumpman dari Jordan Brand sekarang muncul di kaus semua tim NBA.