Faktanya, Memakai Tabir Surya Tidak Mengurangi Kadar Vitamin D dalam Tubuh

YOGYAKARTA – Banyak orang percaya mitos, bahwa memakai tabir surya dapat mengurangi kadar vitamin D dalam tubuh. Menurut penjelasan medis khususnya dari dermatologis, memakai tabir surya melindungi kulit dari paparan sinar UV matahari. Tujuannya melindungi kulit dan meminimalisir kerusakan serta dampak paling buruk, mencegah terkena kanker kulit. Faktanya, orang yang menggunakan tabir surya setiap hari dapat mempertahankan kadar vitamin D mereka.

Vitamin D memiliki banyak sekali manfaat. Mulai dari mengurangi risiko penyakit, seperti jantung, diabetes tipe 1, arthritis rheumatoid, hingga mengurangi kematian akibat kanker. Selain itu, vitamin D membantu menjaga tulang tetap kuat dengan mengatur kadar kalsium tubuh. Mendapatkan vitamin D cukup, mencegah mengalami nyeri otot, lemah otot, dan nyeri tulang.

Ilustrasi memakai tabir surya tidak mengurangi kadar vitamin D dalam tubuh (Freepik/ASKG)

Penting dipahami, bahwa penelitian tidak pernah menemukan bahwa penggunaan tabir surya setiap hari menyebabkan kekurangan vitamin D. Melansir laman Skin Cancer Foundation, Selasa, 20 Agustus, memakai tabir surya penting. Karena sinar UV matahari diidentifikasi sebagai karsinogen yang merusak DNA seluler kulit dan menyebabkan kanker kulit. Selain itu, radiasi sinar UV memmbahayakan mata dan menyebabkan kataran, kanker kelopak mata, dan kanker kulit mata, termasuk melanoma.

Itu artinya, paparan sinar matahari tanpa perlindungan membuat Anda berisiko mengalami sejumlah kondisi yagn merusak kulit secara permanen. Ditambah lagi, mitos mengenai memakai tabir surya dapat mengurangi kadar vitamin D dalam tubuh, harus diluruskan. Berpijak pada fakta, tabir surya diformulasikan dapat menyaring sebagian besar radiasi UVB matahari. Karena terbabar UVB menyebabkan kerusakan kulit.

Panjang gelombang UVB merupakan panjang gelombang spesifik yang memicu produksi vitamin D di kulit. Meskipun demikian, studi klinis tidak pernah menemukan bahwa penggunaan tabir surya setiap hari menyebabkan kekurangan vitamin D.

Tabir surya dengan SPF 15 menyaring 93 persen UVB, SPF 30 menyaring 97 persen UVB, dan SPF 50 menyaring 98 persen UVB. Itu artinya masih ada antara 2-7 persen UVB yang mencapai kulit bahkan dengan SPF tinggi. Fakta lainnya, tubuh tidak perlu banyak terpapar matahari untuk memproduksi vitamin D. Bahkan para ahli merekomendasikan berjemur tidak lebih dari 10-15 menit. Jemur bagian lengan, kaki, perut, dan punggung selama dua hingga tiga kali seminggu. Perhatikan pula jam-jam saat matahari tidak menyengat, seperti antara jam 8-9 pagi.

Paparan sinar matahari dalam jumlah sedikit itu menghasilkan semua vitamin D yang dapat diolah oleh tubuh Anda. Setelah itu, tubuh Anda secara otomatis mulai membuang vitamin D untuk menghindari kelebihan vitamin. Artinya, paparan sinar matahari berlebih tidak memberikan apa pun selain kerusakan kulit akibat sinar matahari. Selain berjemur, mendapatkan vitamin D dari makanan dan suplemen juga bisa dilakukan.