Kementerian PUPR Sebut 8,2 Juta Unit Rumah Berdiri Selama 10 Tahun Pemerintahan Jokowi
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan, selama 10 tahun pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) telah berhasil membangun 8,2 juta unit rumah melalui Program Sejuta Rumah (PSR).
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah mengungkapkan, selama 10 tahun pemerintah telah mampu membangun sebuah fondasi dan peradaban baru dengan pembangunan yang Indonesia-sentris, membangun dari pinggiran, desa dan daerah terluar.
"Di bidang perumahan dilakukan melalui Program Sejuta Rumah (PSR) yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan dengan capaian 8,2 juta unit," ujar Zainal Fatah dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin, 19 Agustus.
Dia menjelaskan, pembangunan infrastruktur lainnya juga turut rampung pada masa kepemimpinan Presiden Jokowi, seperti di bidang sumber daya air melalui pembangunan 61 bendungan, yang mana telah selesai 43 bendungan.
"Pembangunan bendungan juga diikuti oleh pembangunan jaringan irigasi baru seluas 1,1 juta hektare dan rehabilitasi 4,3 juta hektare. Sehingga meningkatkan luas cakupan sawah yang air irigasinya berasal dari bendungan (meningkat dari semula 11 persen di 2014 menjadi 19 persen pada 2024) dan meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 1,5 di 2014 menjadi 2,5 pada 2024," jelasnya.
Zainal Fatah menambahkan, infrastruktur konektivitas juga dibangun untuk mengurangi biaya logistik melalui pembangunan jalan tol sepanjang 2.700 kilometer (km) dan pembangunan jalan nasional yang juga terus dilanjutkan hingga sepanjang 6.000 km.
Baca juga:
Selain itu, dilakukan pula penanganan jalan daerah berdasarkan Inpres Jalan Daerah (IJD).
Capaian IJD pada 2023 sepanjang 3.195 km jalan daerah terbangun dan didukung dengan Jimbaran sepanjang 3 km.
"Kami telah membangun infrastruktur air minum dalam mendukung akses air minum layak bagi masyarakat sebesar 92 persen hingga 2023 melalui pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Untuk akses sanitasi layak, saat ini mencapai sebesar 82 persen melalui pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpadu (SPALD-T)," pungkasnya.