Pangeran Harry Desak Kewaspadaan terhadap AI di Awal Kunjungan ke Kolombia

JAKARTA -- Pangeran Harry dari Inggris mendes

ak kewaspadaan terhadap kecerdasan buatan (AI) dan berbicara tentang media sosial yang memecah belah selama sebuah diskusi panel di ibu kota Kolombia, Bogota, bersama istrinya Meghan dan Wakil Presiden Kolombia, Francia Marquez.

Duke dan Duchess of Sussex, yang mengundurkan diri dari tugas kerajaan resmi pada Januari 2020 dan kini tinggal di California, tiba di Kolombia pada Kamis 15 Agustus atas undangan Marquez dan akan melakukan tur keliling negara tersebut.

Selama diskusi panel di Universitas EAN di Bogota pada Kamis malam, Harry menyampaikan kekhawatirannya terhadap masa depan AI. "AI itu menakutkan dan saya pikir banyak orang merasa takut dan tidak pasti," kata sang pangeran. "Salah satu kekhawatiran terbesar saya adalah selama media sosial tetap seperti sekarang, kita akan selamanya terpecah. Kita tidak lagi berdebat tentang fakta, kita berdebat dan berargumen tentang informasi yang disalahartikan," tambahnya.

Harry dan Meghan mendirikan Archewell Foundation yang berbasis di AS, sebuah organisasi nirlaba yang bermitra dengan organisasi amal di seluruh dunia.

Setelah disambut oleh Marquez di Bogota, pasangan kerajaan tersebut mengunjungi sebuah sekolah dan berbicara dengan para siswa. Mereka juga menyaksikan pertunjukan tari tradisional Kolombia, di mana Harry bertepuk tangan bersama Marquez, Wakil Presiden perempuan kulit hitam pertama di negara itu yang juga mantan aktivis lingkungan.

Pasangan ini diperkirakan akan melakukan perjalanan ke kota Cali di barat Kolombia akhir pekan ini untuk berpartisipasi dalam festival Petronio Alvarez yang merayakan musik dan budaya Afro-Kolombia.

"Terima kasih telah mengunjungi Kolombia, berada di sini, dan atas kesediaan Anda untuk datang berbagi, serta membangun hubungan untuk bekerja sama dalam masalah yang mempengaruhi kemanusiaan, seperti perundungan siber, kekerasan di media sosial, dan diskriminasi," kata Marquez.