Presiden AS Biden Bilang Tidak Ada yang Boleh Merusak Proses Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menegaskan, tidak boleh ada pihak-pihak yang mengganggu upaya perundingan gencatan senjata konflik di Jalur Gaza, Palestina.

Itu dikatakan Presiden Biden dalam unggahannya di media sosial, menyusul putaran terbaru perundingan yang digelar di Doha, Qatar, sejak Hari Kamis.

"Saya menerima kabar terbaru dari tim negosiasi saya di lapangan di Doha dan mengarahkan mereka untuk mengajukan proposal komprehensif yang diajukan hari ini," cuit Presiden Biden, seperti dikutip 17 Agustus.

Presiden Biden juga menuliskan, ia melakukan komunikasi terpisah dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Tsani dan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi, untuk mengikuti jalanya perundingan

Diketahui, bersama dengan Mesir dan Qatar, Amerika Serikat pekan lalu mendesak Hamas dan Israel untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata konflik Gaza pada pekan ini.

"Saya berbicara secara terpisah dengan Amir Sheikh Tamim dan Presiden Sisi untuk meninjau kemajuan signifikan yang dibuat di Doha selama dua hari pembicaraan terakhir. Tim kami akan tetap berada di lapangan untuk melanjutkan pekerjaan teknis dalam beberapa hari mendatang, dan para pejabat senior akan bertemu lagi di Kairo sebelum akhir minggu ini," cuit Presiden Biden.

"Saya juga mengutus Menteri Blinken ke Israel untuk menegaskan kembali dukungan saya terhadap keamanan Israel, melanjutkan upaya kami untuk menyelesaikan kesepakatan ini, dan menggarisbawahi bahwa dengan gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera yang sudah di depan mata, tidak ada seorang pun di kawasan ini yang boleh mengambil tindakan untuk merusak proses ini," lanjutnya.

Sebelumnya, Presiden Biden mengatakan pada Hari Jumat, gencatan senjata di Jalur Gaza semakin dekat kendati belum terealisasi, dengan perundingan putaran terbaru dihentikan sementara hingga minggu depan.

"Saya tidak ingin membawa sial. Kita mungkin memiliki sesuatu. Tapi kita belum sampai di sana," kata Presiden Biden kepada para wartawan di Ruang Oval Gedung Putih, dikutip dari Reuters.

"Ini jauh, jauh lebih dekat daripada tiga hari yang lalu. Jadi, tetaplah berdoa," sambungnya.

Terpisah, seorang pejabat AS mengatakan, perundingan gencatan senjata terbaru di Doha pekan ini, menjadi yang paling konstruktif dalam beberapa bulan.

"Semua peserta sepakat selama 48 jam terakhir benar-benar ada semangat baru di sini untuk mendorongnya menuju kesimpulan," kata pejabat itu, berbicara kepada wartawan dengan syarat anonim.

Namun, ia tetap memperingatkan masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan.

"Ini adalah kesepakatan yang sangat sulit dan rumit."

Pada Hari Jumat, AS, dengan bantuan mediator Qatar dan Mesir, mengajukan proposal yang diyakini ketiga negara akan menutup semua kesenjangan antara pihak yang bertikai, Israel dan Hamas, kata pejabat itu.

Dua hari terakhir di Doha mungkin merupakan "48 jam paling konstruktif" yang dialami kedua belah pihak dalam beberapa bulan, kata pejabat itu.

"Tim Israel yang ada di sini diberi wewenang. Kami membuat banyak kemajuan dalam sejumlah isu yang telah kami tangani," kata pejabat itu.

Perundingan terakhir dalam beberapa bulan terakhir untuk mengakhiri perang di Gaza, yang telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina, dimulai pada hari Kamis antara Israel dan para mediator.

Kelompok militan Palestina Hamas tidak terlibat langsung dalam perundingan tersebut, tetapi terus diberi pengarahan tentang kemajuannya.

Gedung Putih mengirim Direktur CIA Bill Burns dan utusan AS untuk Timur Tengah Brett McGurk. Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dan kepala intelijen Mesir Abbas Kamel juga turut ambil bagian.

Rencannya, akan ada pertemuan minggu depan antara kelompok kerja yang akan membahas segala hal mulai dari daftar sandera, urutan pembebasan sandera dan tahanan Palestina.