Kasus NIK Dicatut Dukung Dharma Pongrekun-Kun Wardana, Polda Metro Minta Masyarakat Lapor
JAKARTA - Polisi meminta masyarakat untuk melaporkan soal dugaan pencatutan nomor induk kependudukan (NIK) untuk kepentingan pendaftaran calon independen dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Dugaan pencatutan kartu identitas pribadi ini sedang menjadi sorotan. Banyak warga DKI Jakarta yang nomor induk kependudukan (NIK) miliknya digunakan untuk mendukung Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
"Polda Metro Jaya berkomunikasi dengan stakeholder, berkerjasama, silahkan apabila ada yang merasa dirugikan (untuk) membuat laporan ke instansi terkait. Apabila ada yang dirugikan secara pidana dapat membuat laporan polisi ke Polda Metro Jaya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Jumat, 16 Agustus.
Dengan laporan resmi, hal itu akan menjadi dasar bagi pihak kepolisian untuk mengusut dugaan pencatutan tersebut.
Selain itu, Ade juga meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati ketika menggunakan data pribadi. Sebab, potensi penyalahgunaan bisa terjadi yang menyebabkan kerugian.
"Hati-hati data pribadi itu jangan sembarangan diberikan, namanya personal data, jangan sembarangan diberikan dan bagi penyalahgunaan pemegang data pribadi orang lain dan apabila dirugikan dilaporkan ya tentunya akan diusut dan didalami jajaran Polda Metro Jaya," kata Ade.
Baca juga:
- Parlemen Rusia: Serangan Ukraina yang Didukung Barat Bawa Perang Dunia Ketiga
- Pria dan Wanita Muda di Inggris Ditangkap karena Rencana Aksi Terorisme
- Bos Geng Asal Peru yang Diburu karena Bunuh Pensiunan Polisi Ditangkap Imigrasi AS
- Paetongtarn Anak Thaksin Shinawatra Terpilih Jadi Perdana Menteri Thailand
Sebelumnya ramai sejumlah wargaa mengaku tak terima NIK-nya dicatut sebagai pendukung Dharma-Kun. Hal ini diungkapkan di media sosial setelah mereka mengecek NIK-nya dalam laman www.infopemilu.kpu.go.id/Pemilihan/cek_pendukung.
Bahkan, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku keluarga maupun kerabatnya turut dicatut NIK-nya sebagai pendukung Dharma-Kun. Padahal, mereka tak pernah diminta untuk mendukung pasangan jalur perseorangan tersebut. Juga, tak pernah menyerahkan KTP miliknya sebagai bentuk dukungan kepada tim Dharma-Kun Wardana.
Alhamdulillah, KTP saya aman. Tapi KTP dua anak, adik, juga sebagian tim yang bekerja bersama ikut dicatut masuk daftar pendukung calon independen," jelas Anies dalam akun X @aniesbaswedan.