Vaksin COVID-19 Paling Ampuh, Menurut Survei: Sputnik V dan Pfizer

JAKARTA – Vaksin apa yang paling ampuh lawan COVID-19? Menurut hasil survey dari firma riset YouGov mengungkapkan bahwa vaksin yang manjur untuk lawan virus corona adalah Sputnik V.

YouGov mengumpulkan data dari responden yang berjumlah 9.417. Masing-masing responden berasal dari 9 negara yaitu India, Brasil, Meksiko, Filipina, Vietnam, Argentina, Aljazair, UEA, dan Serbia. Hasil riset tersebut membuktikan 3 negara pembuat vaksin yaitu Rusia, Amerika Serikat, dan Inggris.

Dari ketiga negara tersebut, hanya ada dua negara yang menjadi produsen vaksin terpercaya yaitu Rusia dan Amerika Serikat. Rusia berada di tempat kesatu dengan raihan 54 persen, sedangkan AS menempati posisi kedua. Jarak antara keduanya pun cukup tipis yaitu hanya 0,1 persen saja sebagaimana yang dihimpun dari laman website YouGov.

Sedangkan Inggris meraih 48 persen dengan menempati posisi ketiga. Kemudian posisi keempat dan kelima ditempati China dan Swedia dengan raihan 26,9 persen dan 26,8 persen.

Sedangkan, terkait survey vaksin yang disuntikkan pilihan responden jatuh pada Pfizer BioNTech sebanyak 36,8 persen. Sedangkan di posisi kedua ditempati oleh vaksin buatan Rusia, Sputnik V dengan raihan 33,2 persen.   

Kemudian pada posisi 4 ditempati oleh vaksin buatan China, Sinovac sebesar 26,5 persen dan vaksin Sinopharm sebesar 25,3 persen. Di tempat kelima dan keenam ditempati AstraZeneca 23,4 persen dan 17,2 persen untuk vaksin Moderna. Posisi paling buncit diisi oleh vaksin Johnson&Johnson 17 persen dan Cansino 8 persen.

Meskipun vaksin Sputnik V menempati urutan kedua dalam kesediaan responden untuk divaksin, ternyata Sputnik V ini memiliki tingkat popularitas yang paling tinggi di antara yang lain.

Sputnik V menjadi vaksin untuk melawan COVID-19 paling populer dengan raihan terbesar yaitu 73,6 persen. Posisi kedua Pfizer sebanyak 42,4 persen, Moderna 42,4 persen dan Sinopharm 31 persen. Sedangkan vaksin Johnson&Johnson 30,3 persen. Survey ini dilakukan mulai 18 Februari sampai 3 Maret 2021.