Alasan Aneh di Balik Bertahannya Erik ten Hag di Manchester United

JAKARTA - Erik ten Hag sudah diterpa isu pemecatan sebelum musim 2023/2024 rampung. Kebersamaannya di Manchester United diperkirakan selesai pada akhir musim tersebut.

Sejumlah nama sudah digaungkan sebagai pengganti Ten Hag di Old Trafford. Pemilik saham minoritas anyar The Red Devils, Sir Jim Ratcliffe, bahkan sudah mengontak sejumlah calon manajer.

Namun, kenyataannya pelatih asal Belanda itu masih bertahan. Ratcliffe memberikan kesempatan untuk perpanjangan kontrak.

Belakangan, Ratcliffe mengungkapkan alasan mempertahankan Ten Hag dengan analogi aneh. Simpati menjadi dasar.

"Kami memiliki beberapa orang yang sangat baik dan beberapa wajah baru. Anda tidak bisa menutup mata, Anda harus menghadapi kenyataan," kata pria 71 tahun itu di The Times.

"Itu membutuhkan awal yang baru. Jadi, itulah yang telah kami lakukan. Erik adalah orang baik dan telah melakukan yang terbaik, tetapi melakukan terlalu banyak."

"Ia mencoba memilah-milah skuad dan memperbaiki kebocoran pada saat yang bersamaan," tutur Ratcliffe lagi.

Sementara itu, di satu sisi, Ratcliffe ternyata tak asal mempertahankan Ten Hag. Dia juga memberikan tekanan kepada sang manajer.

Selagi Ten Hag bertahan, dia kedapatan beberapa kali mencari calon manajer baru andai di tengah jalan dia murka terhadap eks Manajer Ajax Amesterdam itu.

Tekanan memang perlu dilancarkan oleh Ratcliffe. Soalnya, dia punya beban mengembalikan klub ke kejayaannya.

Terlepas dari rencana membangun kembali skuad dan fasilitas tim utama, termasuk stadion baru, sang miliarder juga harus melakukan 'pembersihan total'.

Hal itu menyebabkan banyak staf di balik layar meninggalkan klub. Namun, situasi itu tidak berlaku bagi Ten Hag, yang masih mendapatkan kesempatan.

Masih adanya kepercayaan Ratcliffe terhadap Ten Hag tak lepas dari trofi Piala FA pada akhir musim lalu. Ternyata, sang manajer bisa mendapatkan gelar setelah menerima tekanan dari manajemen.