Pelapor Khusus PBB Sebut Hari Pertanggungjawaban Israel akan Segera Tiba
JAKARTA - Pelapor Khusus PBB tentang hak atas perumahan yang layak Balakrishnan Rajagopal mengatakan, dirinya yakin hari pertanggungjawaban bagi Israel akan segera tiba.
Itu disampaikannya dalam keterangan pers di sela-sela konferensi "Menilai Ulang Hukum Internasional Pasca Gaza", yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Universitas Boğaziçi di Istanbul.
Rajagopal mengatakan, Israel pada akhirnya akan menghadapi pertanggungjawaban yang signifikan, didorong oleh temuan laporan investigasi Mahkamah Internasional dan legitimasi Israel yang semakin menurun.
"Saya sangat yakin hari perhitungan akan tiba bagi Israel, dan saya berharap perubahan perilaku akan terjadi akibat temuan laporan ICJ dan hilangnya legitimasi," ungkapnya, melansir WAFA 9 Agustus.
Pakar PBB menyoroti peningkatan nyata dalam mobilisasi melawan Zionisme ekstremis di Israel selama lima belas tahun terakhir, mengatakan meskipun akuntabilitas langsung mungkin tidak segera datang, perubahan dalam kebijakan Israel sudah dekat.
Rajagopal menyerukan berbagai tindakan terhadap Israel, termasuk sanksi ekonomi dan larangan perdagangan. Ia mempertanyakan mengapa masyarakat internasional belum mengambil tindakan yang lebih tegas, dengan mencatat dugaan pelanggaran Israel terhadap prinsip-prinsip PBB dan perlakuannya terhadap personel dan organisasi PBB.
"Mengapa kita tidak menggulingkannya? Itu bertentangan dengan semua cita-cita Piagam PBB, membunuh staf PBB di mana pun ia mau dan melabeli UNRWA sebagai organisasi teroris," ujarnya.
Baca juga:
- Ada Peringatan Potensi Gempa Besar, PM Jepang Kishida Batalkan Kunjungan ke Asia Tengah dan Mongolia
- Garda Nasional Bantah Tuduhan JD Vance Soal Tim Walz Tinggalkan Angkatan Darat Sebelum Perang Irak
- AS, Qatar dan Mesir Desak Hamas-Israel untuk Berunding Pekan Depan Tuntaskan Kesepakatan Gencatan Senjata
- Presiden Maduro Blokir Akses Media Sosial X di Venezuela
Rajagopal berpendapat, meskipun tindakan Dewan Keamanan PBB dihambat oleh veto Amerika, Majelis Umum berpotensi bertindak dengan menjatuhkan sanksi atau embargo senjata. Ia mendesak Global South, yang merupakan mayoritas di Majelis Umum, untuk memanfaatkan kekuatannya dalam kerangka PBB.
"Majelis Umum memiliki kekuatan ini," katanya.
"Pertanyaannya adalah: Mengapa negara-negara di belahan bumi selatan, yang merupakan mayoritas dan mengutuk Israel, tidak memanfaatkan kekuatan yang mereka miliki dalam Piagam PBB?" tandasnya.