Kabar Mengejutkan, Pengguna Baru Aplikasi Pembayaran Digital DANA Naik 20 Juta selama Pandemi
JAKARTA - Perusahaan pembayaran digital PT Espay Debit Indonesia Koe atau DANA mencatatkan peningkatan pengguna baru selama pandemi dari sebelumnya berjumlah 40 juta menjadi 60 juta per Maret 2020.
CEO DANA Vince Iswara mengatakan angka tersebut tumbuh signifikan dari posisi Desember 2020 yang saat itu tercatat sekitar 50 juta pengguna. Menurut dia, melesatnya jumlah pengguna baru mengindikasikan budaya digital semakin luas dan menjangkau hampir semua lini kehidupan.
“Pesatnya perkembangan teknologi yang ditunjang perluasan jaringan komunikasi data hingga ke pelosok daerah serta tuntutan untuk beradaptasi di masa pandemi menjadi alasan kian lekatnya teknologi digital dalam keseharian masyarakat,” ujarnya dalam keterangan pers Rabu, 24 Maret.
Vince menambahkan, melesatnya angka pengguna merupakan wujud tingginya kepercayaan masyarakat terhadap aplikasi dompet digital yang menghadirkan keunggulan teknologi secara aman dan nyaman.
“Kami juga senantiasa memperhatikan aspek keamanan sebagai prioritas. Bahkan, DANA tengah mengembangkan sistem verifikasi wajah untuk login,” jelasnya.
Lebih lanjut, perusahaan rintisan bercorak 4.0 itu disebutkan menjalin kemitraan dengan pelaku UMKM di sejumlah daerah. Adapun, wilayah yang mengalami pertumbuhan bisnis terbesar antara lain Aceh, Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.
Baca juga:
- Hore! Sri Mulyani Pastikan Pajak Gratis untuk Mobil 2.500 CC Dirilis April 2021, Beli Fortuner cs Makin Murah
- Pendapatan Negara Per Februari 2021 Lebih Tinggi Dibandingkan dengan Tahun Lalu sebelum Pandemi, kok Bisa?
- Genjot Cuan, Konglomerat Pemilik Lippo Group Mochtar Riady Jualan Asuransi Sepeda melalui OVO
“Kelima daerah tersebut menduduki posisi lima teratas untuk provinsi dengan penyerapan DANA Bisnis yang pesat dengan kenaikan tertinggi mencapai lebih dari 700 persen,” katanya.
Sebagai informasi, otoritas moneter Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa transaksi digital kian menemukan momentum pertumbuhan pada masa pandemi seperti saat ini. Sebagai contoh, nilai transaksi uang elektronik pada Februari tahun ini tercatat sebesar Rp19,2 triliun, atau naik 26,42 persen secara dibandingkan dengan tahun lalu.
“Kami akan terus bersinergi dengan mata rantai ekosistem UMKM guna meningkatkan kontribusi terhadap masyarakat maupun perekonomian,” tutup Vince.