Kepulangan Gregoria ke Indonesia Terpisah dari Tim Bulu Tangkis

JAKARTA – Pebulu tangkis Gregoria Mariska Tunjung dijadwalkan pulang ke Indonesia tidak bersama-sama dengan tim bulu tangkis Olimpiade Paris 2024 karena masih memiliki agenda lain.

Tim Ad Hoc Olimpiade 2024 dalam keterangan terbaru mengatakan bahwa atlet kelahiran Wonogiri tersebut baru akan kembali ke Indonesia pada Jumat, 9 Agustus 2024.

"Gregoria akan kembali ke Tanah Air pada tanggal 9 Agustus 2024 karena masih mendukung sejumlah program Komite Olimpiade Indonesia (NOC) di Paris," demikian bunyi keterangan itu.

Jadwal kepulangan tim bulu tangkis dipastikan tidak terganggu dan berjalan seperti rencana semula sekalipun baru diterpa masalah. Mereka akan terbang dari Paris pada Rabu, 7 Agustus 2024.

Kepulangan tim bulu tangkis awalnya diperkirakan akan tertunda setelah uang mereka sejumlah 53 ribu euro atau setara Rp950 juta dicolong oleh sindikat pencurian di Paris.

Uang tersebut berada dalam tas tim manajer bulu tangkis PBSI, Armand Darmadji. Tas itu dicuri dari dalam mobil pada Senin, 5 Agustus 2024, sekitar pukul 17.30 waktu lokal.

Sindikat pencurian itu menggunakan modus dengan mengempiskan ban mobil. Mereka lalu memberi tahu ban mobil kempis itu kepada Puspa Irawati (Shendy) yang sedang bersama Armand untuk membeli keperluan tim.

Shendy kemudian meneruskan informasi itu kepada Armand. Tanpa berpikir panjang, Armand pun langsung turun dari mobil untuk memeriksa ban yang dimaksud.

Setelah mengetahui ban bocor itu, Armand bergegas menelpon perusahaan rental mobil untuk melaporkan hal tersebut. Sementara Shendy pergi ke pertokoan.

Perusahaan rental kemudian meminta alamat lengkap dari lokasi Armand berada. Karena kurang paham, Armand pun memutuskan mendatangi polisi yang berada sekitar tiga meter di belakang mobil ofisial tim bulu tangkis Indonesia.

Sialnya, ketika dia kembali ke mobil, tas sudah tidak ada. Selain berisi uang tunai, di dalam tas itu juga ada kartu kredit serta paspor.

Kejadian tersebut sudah dilaporkan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paris. Pihak KBRI pun langsung memberikan bantuan maksimal melalui staf serta kepolisian setempat.