Bentrok Antimigran Meluas Gara-gara Hoaks Pembunuhan Soutporth, PM Inggris Rapat Darurat dengan Polisi
JAKARTA - Perdana Menteri Inggris Keir Starmer akan menggelar pertemuan darurat dengan para kepala polisi setelah berhari-hari protes anti-migran yang disertai kekerasan meningkat.
Bentrokan disebut terjadi karena hoaks pelaku pembunuhan bocah di Southport Inggris merupakan orang migran, yang faktanya sudah dibantah polisi. Akibat bentrokan, sejauh ini 420 orang ditangkap.
Pembunuhan tersebut diketahui oleh kelompok anti-imigran dan anti-Muslim ketika informasi yang salah menyebar secara online tersangka penyerang adalah seorang Islam radikal yang baru saja tiba di Inggris.
Dilansir Reuters, Senin, 5 Agustus, polisi mengatakan tersangka lahir di Inggris dan tidak menganggapnya sebagai insiden teroris.
Menteri Dalam Negeri Yvette Cooper mengatakan para perusuh merasa "berani pada momen ini untuk membangkitkan kebencian rasial", dengan pelemparan batu bata ke arah petugas polisi, toko-toko dijarah dan masjid-masjid serta tempat usaha milik orang Asia diserang.
Baca juga:
- Wawancara Gubernur Minnesota hingga Senator AS, Kamala Harris Dikabarkan Umumkan Cawapres Pilihannya Besok
- Iran Tak Ingin Eskalasi Memanasnya Regional, Tapi Tetap Harus Menghukum Israel
- Ajak Istri Awasi Haji 2024, Cak Imin Dilaporkan ke MKD DPR Atas Dugaan Penyalahgunaan Kewenangan
- Balok Es Runtuh di Pegunungan Alpen Prancis, Satu Orang Tewas
Selama akhir pekan, kerusuhan terjadi di Liverpool, Bristol, Tamworth, Middlesbrough dan Belfast, di Irlandia Utara, dengan sebagian besar laki-laki muda mengenakan balaclava dan berbendera Inggris sambil melemparkan batu dan meneriakkan "Hentikan Perahu (kapal migran), merujuk pada para migran yang tiba di kapal tersebut. pantai selatan dalam beberapa tahun terakhir.
Di Rotherham, Inggris utara, pengunjuk rasa berusaha masuk ke sebuah hotel yang menampung para pencari suaka.