BPS Ungkap Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2024 Didorong Industri Pengolahan
JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2024 mencapai 5,05 persen secara year on year (yoy).
Pertumbuhan ini melambat bila dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 5,11 persen (yoy).
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud menyampaikan pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia terbeser menurut lapangan usaha didorong oleh industri pengolahan.
“Pada kuartal II-2024 industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan terbesar yakni mencapai 0,79 persen (yoy),” ujarnya dalam konferensi pers, Senin, 5 Agustus.
Namun, Edy menyampaikan, industri pengolahan tumbuh lebih rendah jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mencapai 0,86 persen.
Dia menjelaskan, industri pengolahan tumbuhan didorong oleh permintaan domestik dan luar negeri yaitu dari industri makanan dan minuman yang sebesar 5,53 persen didukung oleh peningkatan permintaan domestik untuk produk makanan dan minuman seiring adanya momentum Idul Adha dan panen raya padi yang mendorong dari sisi penyediaan.
Selain itu, lanjutnya Edy, didorong juga oleh industri logam dasar sebesar 10,07 persen karena adanya peningkatan permintaan luar negeri, seperti produk besi dan baja serta konstruksi baja nasional.
Kemudian industri kimia, farmasi, dan obat tradisional sebesar 8,01 persen sejalan dengan peningkatan permintaan domestik dan luar negeri.
Selanjutnya, sektor lapangan usaha kedua yang mendorong pertumbuhan ekonomi yaitu sektor konstruksi yang mencapai 0,67 persen namun jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya turun yang mencapai 0,73 persen.
Edy menjelaskan, sektor konstruksi ini didorong adanya pembangunan proyek infrastruktur oleh pemerintah seperti pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan jalan tol Trans Sumatera, serta didorong oleh pembangunan pihak swasta.
Kemudian, sektor lapangan usaha perdagangan besar dan eceran mencapai 0,63 persen meningkat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang sebesar 0,60 persen.
Sektor ini didorong oleh reparasi mobil dan sepeda motor yang tumbuh seiring adanya peningkatan produksi domestik, dan permintaan domestik yang dipengaruhi hari besar keagamaan.
Baca juga:
Selain itu, sektor informasi dan komunikasi mencapai 0,50 persen namun bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya melambat yang mencapai 2,36 persen.
Edy menyampaikan sektor ini didukung oleh adanya peningkatan jumlah pengguna operator telekomunikasi dan meningkatnya volume trafik data internet.
Kemudian, sektor lainnya mencapai 2,46 persen atau meningkat bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mencapai 2,36 persen.