Toncoin Terus Merosot, Ini Penyebabnya!
JAKARTA - Harga Toncoin (TON) kembali mengalami penurunan signifikan, jatuh sebesar 2% ke level 5,8 Dolar AS (sekitar Rp93.600) di tengah gelombang penjualan yang melanda pasar kripto pada akhir pekan. Penurunan ini terjadi di saat kripto terkemuka seperti Bitcoin dan Ethereum juga merosot, masing-masing di bawah 60.000 Dolar AS (sekitar Rp968 juta) dan 2.700 Dolar AS (sekitar Rp43,5 juta), dipicu oleh ketegangan geopolitik yang meningkat di Timur Tengah.
Menurut informasi Coingape, penurunan harga Toncoin ini disertai dengan formasi pola teknikal head and shoulders pada grafik harian, yang dikenal sebagai pola pembalikan bearish. Pola ini ditandai oleh tiga puncak harga, di mana puncak tengah (head) merupakan yang tertinggi dan dua puncak lainnya (shoulders) lebih rendah. Sejak pola ini terbentuk dan pasar mengalami koreksi, harga Toncoin telah merosot dari 8,17 Dolar AS (sekitar Rp131.847) menjadi 6,107 Dolar AS (sekitar Rp98.536), mencatatkan penurunan sebesar 26%. Penurunan ini juga menyebabkan nilai kapitalisasi pasar Toncoin turun menjadi 14,9 miliar Dolar AS (sekitar Rp240 triliun).
Penurunan harga Toncoin melewati titik support penting di 6,5 Dolar AS (sekitar Rp104.877), yang memicu tekanan jual lebih besar di pasar. Indeks Average Directional Index (ADX) menunjukkan lonjakan hingga 30%, mengindikasikan kekuatan koreksi saat ini dan dominasi penjual atas aset ini.
Data pasar derivatif untuk Toncoin menunjukkan Open Interest (OI)-Weighted Funding Rate berada di level -0,31, yang merupakan angka negatif. Ini mengindikasikan bahwa para short seller saat ini harus membayar untuk mempertahankan posisi mereka, menandakan sentimen bearish yang kuat dan ekspektasi penurunan harga lebih lanjut.
Dengan proyeksi pola head and shoulders, harga Toncoin diperkirakan akan turun lebih jauh sebesar 24% dan mungkin akan menemukan titik support baru di 4,6 Dolar AS (sekitar Rp74.221), yang diprediksi sebagai level terendah pada Mei 2024.
Di sisi lain, penurunan tajam Total Value Locked (TVL) di jaringan Toncoin juga menjadi perhatian. TVL Toncoin anjlok dari 760 juta Dolar AS (sekitar Rp12,2 triliun) menjadi 676 juta Dolar AS (sekitar Rp10,9 trilun), mencatatkan penurunan 11%. Penurunan ini menunjukkan berkurangnya likuiditas dan kemungkinan menurunnya kepercayaan investor, yang dapat memperparah prospek bearish bagi Toncoin.