Pembunuhan Induk Beruang yang Dinilai Berbahaya di Italia Timbulkan Kecaman dari Aktivis dan Menteri
JAKARTA - Pembunuhan seekor beruang yang dinilai berbahaya karena berulang kali bersinggungan dengan manusia, menimbulkan perbedaan pendapat antara otoritas dan aktivis di Italia.
Pihak berwenang setempat di Pegunungan Alpen Italia utara membunuh seekor induk beruang yang dianggap "berbahaya" pada Hari Selasa setelah ia melukai seorang turis Prancis pada awal Juli.
Namun, langkah tersebut memicu protes dari kelompok-kelompok hak asasi hewan dan kritik dari seorang menteri pemerintah.
Korps kehutanan setempat menembak beruang tersebut, yang dikenal sebagai KJ1, setelah melacaknya melalui kalung radionya, yang digunakan untuk melacak dan memantau hewan liar, atas perintah Maurizio Fugatti, kepala otoritas provinsi di Trento.
"KJ1 adalah spesimen yang berbahaya," kata otoritas setempat, seraya menambahkan bahwa beruang tersebut telah bersentuhan dengan orang sebanyak tujuh kali, termasuk insiden yang menyebabkan seorang pelari Prancis terluka, melansir Reuters 30 Juli.
Namun, menteri lingkungan hidup Italia bergabung dengan kelompok-kelompok hak asasi hewan dalam mengutuk tindakan tersebut.
"Pembunuhan beruang secara individu bukanlah solusi untuk masalah ini," kata menteri Gilberto Pichetto Fratin dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan ia telah menyampaikan pandangannya kepada pemimpin setempat Fugatti.
Daerah di sekitar Kota Trento, yang dihuni kembali oleh beruang sejak tahun 1999 di bawah program yang didanai Uni Eropa, telah mengalami sejumlah serangan beruang dalam beberapa tahun terakhir, yang menimbulkan pertanyaan tentang cara mencapai kohabitasi yang sukses dengan hewan-hewan tersebut.
Menteri Fratin mengatakan, Italia membayar harga karena telah menggunakan gambar beruang untuk memasarkan wilayah tersebut kepada wisatawan. Dan, sterilisasi adalah salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut.
Baca juga:
- Presiden Putin Sambut Warga Rusia yang Dibebaskan, Kremlin: Itu Penghormatan
- Tahanan Gaza Alami Kekerasan dan Kelaparan Selama Ditahan Israel
- Sambut Warga AS yang Dibebaskan dalam Pertukaran Tahanan, Presiden Biden: Kalian di Tempat Seharusnya
- AS Akui Pemimpin Oposisi Edmundo Gonzalez Menangi Pemilu Venezuela, Menlu Blinken: Bukti Banyak
Terpisah, Organisasi Internasional untuk Perlindungan Hewan (OIPA) mengatakan beruang tersebut berusia sekitar 22 tahun dan memiliki tiga anak yang akan berjuang untuk bertahan hidup sendiri.
"Hewan adalah makhluk hidup yang harus dihormati dan dirawat dan bukan objek yang harus disingkirkan," jelas OIPA dalam sebuah pernyataan, menuduh Fugatti mengejar strategi "anti-beruang".
Awal tahun ini, otoritas Trento mengatakan induk beruang lainnya, yang membunuh seorang pelari pada tahun 2023, akan dipindahkan ke tempat perlindungan di Jerman setelah perintah pemusnahan untuknya diblokir oleh gugatan hukum dari para pecinta alam.