Penuhi Panggilan Pansus, Lukman Edy Bakal Jelaskan Hubungan PBNU dan PKB

JAKARTA - Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy tiba di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk memenuhi pemanggilan panitia khusus yang bertugas mendalami hubungan PBNU dan PKB.

Lukman tiba di Kantor PBNU lebih cepat dari jadwal surat pemanggilan. Sedianya, Lukman diminta hadir pukul 12.30 WIB. Pukul 12.07 WIB, Lukman sudah tiba dan langsung menuju ruangan.

Sebelum memasuki lift menuju lantai 5, Lukman memberi pernyataan atas maksud kedatangannya. Untuk mendukung keterangannya nanti, Lukman membawa sejumlah dokumen yang berisi tentang anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) hingga dokumen mengenai hubungan antara PBNU dan PKB.

"Saya belum tahu nih yang mau ditanya PBNU apa, tapi ya saya siapin aja dokumen dokumen yang saya punya ya. Ada AD/ART, ada dokumen dokumen pendirian partai, sejarah singkat partai, intinya hubungannya hubungan antara PBNU sama PKB seperti apa," ungkap Lukman, Rabu, 31 Juli.

Pada pemanggilan hari ini, Lukman hadir seorang diri. Menurutnya, pansus akan kembali memanggil elite PKB yang lain dalam pertemuan berikutnya.

"Kalau beritanya sih next, gitu. Next. Kan, enggak mungkin saya sendiri ya, yang memberikan keterangan. Pasti yang lain juga," ungkap Lukman.

Pansus yang bertugas mendalami hubungan NU dan PKB atau Pansus PKB mulai bekerja hari ini, Rabu 31 Juli. Dalam surat pemanggilan berkop PBNU dengan nomor surat 2077/PB.03/B.I.03.08/99/07/2024 yang beredar semalam, Lukman Edy dipanggil untuk memberikan keterangan.

Surat tersebut juga telah ditandatangani Wakil Ketua Umum PBNU KH Amin Said Husni dan Wakil Sekjen Faisal Saimima.

Adapun, Lukman dipanggil untuk hadir di Lantai 5 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, siang ini pukul 12.30 WIB.

Sebelumnya, PBNU menyatakan berencana membentuk tim lima atau pansus yang bertujuan untuk merebut PKB agar kembali kepada ideologi awalnya. Hal tersebut dilakukan lantaran elit PBNU melihat PKB tidak lagi berada dalam jalur ideologi NU dan hanya dikuasai oleh Muhaimin Iskandar serta kroni-kroninya saja.

Pembentukan pansus ini akan menyerupai tim yang awalnya melahirkan PKB di masa lalu. Pansus ini pun dipastikan akan bekerja secara efektif ketika mendapatkan persetujuan dari Rais Aam KH Miftachul Ahyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.