Bagikan:

JAKARTA - Hubungan antara PBNU dan PKB yang memanas pasca pembentukan Pansus Haji DPR memunculkan wacana musyawarah luar biasa (MLB) untuk melengserkan Yahya Cholil Staqub (Gus Yahya) sebagai Ketua Umum PBNU.

Sejumlah warga Nahdlatul Ulama (NU) menilai Gus Yahya tidak bisa menjaga harmonisasi dengan PKB melalui pernyataan-pernyataannya.  

Menanggapi munculnya wacana MLB PBNU, Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid menegaskan, partainya tidak akan ikut campur. Menurutnya, MLB menjadi urusan warga NU. 

"Mau MLB PBNU? Kapan? Yang jelas PKB tidak ikut-ikut urusan MLB PBNU. Kalau ada silakan aja NU atau masyarakat NU yang melaksanakan, nggak ada hubungan sama PKB," ujar Jazilul, Selasa, 30 Juli. 

Meski mayoritas Nahdliyin adalah kader PKB, Jazilul mengatakan, partai yang diketuai Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tidak akan mengintervensi kedaulatan PBNU. 

Apabila warga NU ingin melaksanakan MLB untuk memilih Ketum PBNU yang baru, kata Jazilul, PKB tidak akan mendukung ataupun menghalang-halangi. 

"PKB tidak lakukan intervensi apa yang menjadi kedaulatan dari PBNU. Kalau ada kadernya, jamaahnya yang mau MLB, kami juga nggak akan halangi dan juga tidak akan mendukung. Posisi kami menghormati dinamika itu," jelas Jazilul. 

Saat disinggung soal PBNU perlu membuat partai politik baru agar tak mengusik PKB, Jazilul menegaskan, partainya tidak akan menyarankan apapun. Menurutnya, PKB menghormati setiap langkah dan keputusan yang diambil PBNU. 

"Kita nggak nyaran-nyarankanlah, kita hormati PBNU sebagai ormas maupun apa saja silakan. Kami masih menghormati posisi PBNU dan PKB ssbagai yang memiliki hubungan historis," tegasnya.