Harga Bitcoin Turun, Tertekan Sentimen Negatif Pilpres AS dan Mt. Gox

JAKARTA - Harga Bitcoin mengalami penurunan pada Kamis 25 Juli 2024, melanjutkan tren penurunan sepanjang minggu ini. Ethereum (ETH), aset kripto terbesar kedua setelah Bitcoin, juga mengalami penurunan yang signifikan. 

Para trader tampaknya tidak terpengaruh peluncuran Exchange Traded Funds (ETF) Ethereum spot di pasar AS minggu ini. Peluncuran ini hanya menarik sebagian kecil arus modal dibandingkan dengan ETF spot Bitcoin yang diluncurkan awal tahun ini. Bitcoin turun 2,4% dalam 24 jam terakhir menjadi 64.265 dolar AS (Rp1.028.240.000).

Tertekan Situasi Politik 

Pasar kripto yang lebih luas, termasuk Bitcoin, turut tertekan oleh ketidakpastian terkait pemilihan presiden AS. Presiden Joe Biden mundur dari pencalonan dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai calon utama dari Partai Demokrat.

Harris dilaporkan memiliki peringkat lebih baik dalam jajak pendapat dibandingkan Biden melawan calon dari Partai Republik, Donald Trump, dan mendapatkan dukungan luas dari Partai Demokrat.

Mengingat latar belakang Harris sebagai jaksa penuntut umum yang telah menindak bank dan perguruan tinggi berorientasi profit, tampaknya ia akan melanjutkan agenda Biden mengenai regulasi keuangan yang lebih ketat di negara itu, yang dinilai kurang baik bagi pasar kripto.

Laporan media menyebutkan bahwa Harris menolak undangan untuk berbicara di Konferensi Bitcoin di Nashville, yang memicu kemarahan dari beberapa pendukung kripto.

Spekulasi awal tentang kepresidenan Trump telah membantu pasar kripto, terutama mengingat sikap pro-kripto yang umumnya dipegang oleh calon dari Partai Republik ini. Trump dijadwalkan berbicara di Konferensi Bitcoin pada Sabtu.

Distribusi Bitcoin dari Mt Gox

Sentimen terhadap Bitcoin juga semakin melemah akibat laporan yang menunjukkan bursa defunct Mt Gox telah memindahkan lebih banyak token ke bursa, kemungkinan untuk persiapan distribusi lebih lanjut.

Mt Gox telah menjadi titik masalah utama bagi harga Bitcoin, karena bursa yang tutup ini mulai mengembalikan token yang dicuri selama peretasan tahun 2014. Para pedagang berspekulasi bahwa penerima token ini cenderung untuk menjualnya, mengingat kenaikan harga Bitcoin yang besar selama dekade terakhir.

Menurut laporan dari CoinDesk, lebih dari 137.000 Bitcoin senilai sekitar 2 miliar dolar AS (Rp32 triliun) diperkirakan akan didistribusikan oleh Mt Gox kepada kreditor. Hal ini diperkirakan akan menambah tekanan jual yang signifikan di pasar.