Gegara Skandal Pemadaman IT Global, CEO CrowdStrike Dipanggil Kongres
JAKARTA - House Homeland Security Committee telah menulis surat kepada CEO CrowdStrike, George Kurtz. Mereka meminta CEO itu untuk bersaksi di depan Kongres. Surat tersebut menyatakan bahwa komite ingin Kurtz menjelaskan bagaimana pemadaman IT global terjadi, dan langkah apa yang diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Permintaan ini muncul saat perusahaan-perusahaan di seluruh dunia berjuang untuk pulih dari pemadaman IT global, di mana maskapai Delta mengatakan bahwa mereka telah membatalkan 4.000 penerbangan sejak Jumat 19 Juli dan mengkahwatirkan gangguan terus berlanjut selama beberapa hari lagi.
Kesalahan dalam pembaruan oleh perusahaan keamanan siber CrowdStrike menyebabkan pemadaman IT global dalam skala besar pada Jumat, di mana banyak bisnis dan organisasi lain masih bekerja untuk mengembalikan sistem mereka secara online.
Perangkat lunak keamanan CrowdStrike digunakan oleh sejumlah besar perusahaan dan organisasi lain, dan pembaruan yang salah menyebabkan PC Windows di seluruh dunia crash dan masuk ke loop reboot, membuatnya benar-benar tidak dapat digunakan.
Maskapai penerbangan di seluruh dunia harus membatalkan ribuan penerbangan. Bahkan Reuters melaporkan bahwa maskapai Delta tampaknya mengalami kesulitan terbesar dalam pemulihan.
CEO Ed Bastian pada Senin 22 Juli, mengatakan bahwa butuh beberapa hari lagi bagi maskapai penerbangan AS tersebut untuk memulihkan operasinya. Delta telah membatalkan lebih dari 4.000 penerbangan sejak Jumat lalu, membuat ribuan pelanggannya terdampar di seluruh negeri. Sebaliknya, gangguan pada maskapai besar AS lainnya sebagian besar telah mereda.
Baca juga:
The Washington Post juga melaporkan bahwa Kongres menuntut penjelasan dan jaminan dari perusahaan tersebut.
Komite kongres pada Senin memanggil kepala eksekutif perusahaan keamanan yang pembaruannya yang gagal memicu pemadaman komputer besar-besaran pada hari Jumat untuk bersaksi, menurut surat yang dibagikan secara eksklusif dengan The Washington Post, memperdalam pengawasan para pembuat undang-undang terhadap insiden tersebut.
Satu pembaruan yang salah dari satu perusahaan dapat berdampak buruk seperti itu, tetapi yang tidak diketahui adalah bagaimana CrowdStrike berhasil mengeluarkan pembaruan tersebut secara global tanpa terlebih dahulu mengujinya. Ini akan menjadi salah satu pertanyaan yang akan diajukan Kongres, di mana Kurtz diminta untuk mengonfirmasi paling lambat besok bahwa dia akan setuju untuk bersaksi.
Komite juga akan menanyakan langkah-langkah apa yang diambil perusahaan untuk memastikan hal ini tidak pernah terjadi lagi.