Porsche Longgarkan Target Kendaraan Listrik, Fokus pada Kebutuhan Pasar

JAKARTA - Pasar kendaraan listrik yang tak menentu dan cenderung stagnan membuat sejumlah pabrikan ragu untuk terus melangkah menuju elektrifikasi sepenuhnya. Hal ini juga dialami pabrikan mobil mewah Porsche.

Sebelumnya, Porsche menargetkan 80 persen penjualannya berasal dari kendaraan listrik murni pada tahun 2030. Namun kini pabrikan asal jerman ini mengakui bahwa transisi menuju kendaraan listrik akan memakan waktu lebih lama dari perkiraan awal.

Dikutip dari Reuters, 23 Juli, target tersebut kini telah dilonggarkan dengan dikaitkan secara langsung pada permintaan konsumen dan perkembangan sektor elektromobilitas.

"Transisi ke mobil listrik membutuhkan waktu lebih lama dari yang kami perkirakan lima tahun lalu," ungkap Porsche dalam sebuah pernyataan.

 "Strategi produk kami dirancang sedemikian rupa sehingga kami dapat mengirimkan lebih dari 80 persen kendaraan kami sebagai listrik murni pada tahun 2030 - tergantung pada permintaan pelanggan dan perkembangan elektromobilitas," tambah pernyataan pabrikan.

Hal ini sejalan dengan pandangan beberapa pabrikan lain seperti Mercedes-Benz dan Renault. Mereka mengakui bahwa target penjualan mobil listrik penuh yang dipatok sebelumnya terlalu ambisius. Konsumen masih ragu-ragu untuk beralih dari mobil berbahan bakar bensin.

Porsche, yang menghadapi penjualan kendaraan listrik yang rendah sejauh tahun ini, menyoroti perbedaan permintaan di tiga pasar utamanya. Konsumen di China jauh lebih berminat, sementara Eropa masih lambat, dan pasar Amerika Serikat masih belum stabil.

"Strategi ganda kami menjadi lebih penting dari sebelumnya," kata Porsche, merujuk pada pengembangan mobil bermesin pembakaran dan mobil listrik secara berkelanjutan.