Biden Diisukan Mundur dari Pilpres AS, Demokrat Bahas Proses Pemungutan Suara Virtual jelang Konvensi
JAKARTA - Komite Partai Demokrat akan bertemu untuk membahas proses pemungutan suara virtual untuk mencalonkan Presiden petahana Joe Biden sebagai kandidat partai dalam pilpres Amerika Serikat (AS) tahun ini. Kabar ini muncul di tengah isu Biden mundur dari pencalonan Pilpres AS.
Dilansir Reuters, pemungutan suara virtual akan dilakukan menjelang konvensi nasional tatap muka Demokrat yang dimulai pada 19 Agustus di Chicago, ketika secara historis partai tersebut telah mencalonkan kandidatnya.
Tidak jelas bagaimana proses pencalonan akan berlangsung jika Biden mengundurkan diri.
Bagi partai yang sudah terpecah mengenai apakah Biden harus tetap bersaing melawan rivalnya dari Partai Republik, Donald Trump, pemungutan suara virtual adalah poin kontroversi lainnya.
Kritikus berpendapat hal ini adalah cara untuk mendorong Biden maju sebagai calon resmi partai tersebut.
Pihak lain, termasuk Ketua DNC Jaime Harrison, mengatakan perlunya menangani undang-undang Ohio yang dapat membuat nama Biden tidak tercantum dalam surat suara di negara bagian tersebut, jika dia tidak dicalonkan pada 7 Agustus, sebelum konvensi di Chicago.
Namun, Gubernur Ohio Mike DeWine telah menandatangani undang-undang yang memperpanjang batas waktu hingga 31 Agustus, yang berarti pencalonan resmi di konvensi Partai Demokrat akan tetap mematuhi hukum Ohio.
Pertemuan pada Jumat, 19 Juli, diperkirakan akan menunjukkan rencana partai tersebut untuk melakukan pemungutan suara virtual dan waktu pelaksanaannya.
Pemungutan suara online atau virtual juga berarti tidak ada peluang terjadinya pertarungan langsung di konvensi di antara para delegasi di Chicago yang dapat mempermalukan Biden.
“Pada hari Jumat, kami akan mengusulkan kerangka kerja mengenai cara terbaik untuk melanjutkannya,” demikian isi surat DNC kepada komite pertemuan tersebut, yang diperoleh Reuters.
“Minggu depan, kami akan menindaklanjuti dengan pertemuan kedua untuk mempertimbangkan dan mengadopsi aturan khusus untuk tujuan tersebut. Tidak peduli apa yang dilaporkan, tujuan kami bukanlah untuk mempercepat,” imbuhnya.
Tidak ada pemungutan suara virtual yang akan dimulai sebelum 1 Agustus, kata surat itu.
Baca juga:
- Kerusuhan Bangladesh Berlanjut, 3 Orang Tewas terkait Demo Mahasiswa Protes Kuota Kerja
- Antrean Check In Penumpang Menumpuk, Gangguan IT Global Pengaruhi Layanan Maskapai Bandara Soekarno-Hatta
- Presiden Ukraina Klaim Polandia Percepat Pengiriman Jet Tempur F-16
- Simpang Siur Paket Makan Bergizi Gratis, Tim Prabowo-Gibran Tegaskan Belum Tentukan Harga
Biden dikabarkan mempertimbangkan untuk membatalkan kampanye pemilihannya kembali dari Partai Demokrat.
Pria berusia 81 tahun ini menghadapi tekanan yang semakin besar dari para petinggi partainya untuk menyerahkan posisinya sebagai kandidat utama Partai Demokrat setelah penampilan debatnya yang buruk pada 27 Juni melawan Trump.
Setelah berminggu-minggu bersikeras akan tetap mencalonkan diri, Biden kini menanggapi seruan untuk mundur dengan serius dan banyak pejabat Partai Demokrat berpendapat keluar dari pertarungan Pilpres 2024 hanyalah masalah waktu, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut.