Konten Said Didu Dianggap Menghasut Warga, Aliansi Ormas di Tangerang Minta Polisi Turun Tangan
KABUPATEN TANGERANG - Sejumlah organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang ada di wilayah Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Tangerang mengecam peryataan Said Didu di media sosial. Mereka menganggap apa yang sudah dilakukan mantan sekretaris BUMN tahun 2005-2010, telah menghasut dan memprovokasi warga, khususnya warga Pantura Tangerang.
Herwin perwakilan dari PAC Kecamatan Kosambi mengatakan dirinya bersama ormas-ormas lainnya seperti GRIB Jaya, FBR, BPPKB merasa terganggu dengan pernyataan-pernyataan Said Didu. Mereka menilai Said Didu ingin menebar kebencian terhadap proses pembangunan yang tengah dilaksanakan oleh pengembang.
“Pengembang ingin membangun wilayah kami sehingga maju, tapi entah alasan apa Said Didu melalui berbagai medsos seolah-olah ingin menghasut dan memprovokasi warga sehingga anti pembangunan,” ujarnya.
Herwin pun berharap agar pihak kepolisian segera menangani laporannya yang telah mereka buat dan segera memproses Said Didu untuk menjaga ketentraman dan kondusifitas warga di Pantura.
“Polisi harus tegas dan berani menangkap Said Didu walaupun mantan pejabat,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pemerintah Desa (APDESI) Kabupaten Tangerang, H Maskota membenarkan jika warga Pantura sangat terganggu akibat pernyataan sepihak yang dilontarkan Said Didu. Menurut Maskota, warga sangat khawatir jika pernyataan Said Didu tersebut dapat mengganggu proses pembangunan yang tengah dilakukan di wilayahnya.
“Pak Said Didu tahu apa, setahu saya beliau bukan warga Tangerang sehingga tidak akan tahu kondisi sebenarnya dan apa keinginan warga sini. Apalagi apa yang dibicarakan Said Didu itu semuanya tidak benar,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Desa (APDESI) Kabupaten Tangerang ini.
Maskota khawatir masyarakat semakin terganggu dan resah akibat banyaknya perkataan bohong. Karena menurutnya, berbagai transaksi penjualan lahan kepada pihak pengembang dilakukan sukarela dan tanpa paksaan apalagi kekerasan dan harganya pun sesuai dengan kesepakatan.
Baca juga:
- Pelamar Kerja Korban Penipuan Data untuk Pinjol Sempat Diimingi Pekerjaan Sebagai Admin Konter Handphone di PGC Cililitan
- Pengakuan Warga Cipayung Melihat Pria Bawa Koper Besar Pascapenemuan Mayat Wanita Dalam Kos-kosan
- Suami Terduga Pelaku Pembunuhan Istri di Pulogadung Kerja di PT KAI
- Usai Ngaji Bocah 9 Tahun Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa Rawa Bebek Cakung
“Kami ingin masalah ini segera diusut, karena pernyataan-pernyataan Said Didu seolah-olah ingin menghasut dan memecah belah warga,” jelasnya.
H Maskota pun mengatakan sejauh ini kontribusi pengembang untuk pembangunan wilayah sangat besar termasuk telah membantu kenaikan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) Kabupaten Tangerang yang cukup signifikan.
“Keberadaaan pengembang di Pantura ini bisa meningkatkan PAD Kabupaten Tangerang menjadi lebih dari 7 triliun per tahun,” jelasnya.
Masih menurut Maskota, pengembangan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2) telah berhasil menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar secara signifikan.
“Adanya pembangunan ini membuat warga kami yang tadinya menganggur kini bisa bekerja di berbagai profesi yang dibutuhkan di wilayah pengembangan,” ujarnya.