Jaksa Agung Ukraina Minta ICC Adili Rusia terkait Serangan Rumah Sakit di Kyiv

JAKARTA - Jaksa Agung Ukraina Andriy Kostin meminta Pengadilan Kriminal Internasional untuk mengadili Rusia atas serangan rudal terhadap rumah sakit anak-anak di Kyiv awal pekan ini.

“Demi keadilan internasional, kasus-kasus seperti serangan yang disengaja terhadap rumah sakit anak terbesar di Kyiv layak untuk diajukan ke ICC,” kata Jaksa Agung kepada Reuters dilansir Jumat, 12 Juli.

Ibu kota Ukraina pada Senin mengalami salah satu hari terburuk akibat serangan udara sejak dimulainya perang Rusia, dan serangan di seluruh negeri menewaskan 44 orang termasuk dua orang dewasa di rumah sakit anak-anak Okhmatdyt.

Moskow membantah menyerang rumah sakit tersebut dan menyalahkan tembakan anti-rudal Ukraina atas serangan terhadap klinik tersebut, yang merupakan salah satu klinik terbesar di Eropa dan merawat pasien dengan kondisi serius seperti kanker dan penyakit ginjal.

Misi hak asasi manusia PBB mengatakan kemungkinan besar rumah sakit tersebut terkena serangan langsung dari rudal Rusia, dan dinas keamanan Ukraina mengatakan mereka memiliki bukti jelas bahwa fasilitas medis tersebut terkena serangan rudal jelajah Kh-101 Rusia.

Kostin, yang berada di Den Haag untuk melakukan pertemuan rutin dengan pejabat hukum, mengatakan jika ICC mengambil tindakan atas pemogokan rumah sakit tersebut, hal ini dapat membantu membentuk pola serangan yang menunjukkan Rusia melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan di Ukraina.

Kantor Kejaksaan ICC mengatakan pada Selasa, salah satu timnya telah mengunjungi lokasi rumah sakit. Meskipun tidak secara terbuka mengomentari dakwaan mana yang sedang mereka selidiki, ICC telah memperingatkan siapa pun yang dianggap bertanggung jawab atas serangan terhadap wilayah sipil dapat dituntut.

Mereka telah mengeluarkan enam surat perintah penangkapan atas dugaan kejahatan Rusia di Ukraina termasuk satu surat perintah penangkapan terhadap Presiden Vladimir Putin.

Moskow telah berulang kali membantah tuduhan pasukannya telah melakukan kekejaman sejak mereka menginvasi negara tetangganya.

Kostin mengatakan keputusan untuk mengadili berada di tangan jaksa ICC, dan menambahkan Ukraina siap untuk membagikan bukti fisik atau rincian penyelidikannya kepada pengadilan.

Dia mengatakan meskipun pihak berwenang Ukraina sedang menyelidiki semua serangan pada Senin, mereka hanya dapat mengajukan tuntutan kejahatan perang dan bukan pelanggaran yang lebih serius yaitu kejahatan terhadap kemanusiaan karena hal tersebut bukan bagian dari hukum pidana Ukraina.

Elemen kunci dari penuntutan kejahatan terhadap kemanusiaan melibatkan demonstrasi serangan sistematis terhadap warga sipil, kata Kostin.

“Penting untuk menunjukkan bahwa Rusia sendiri saat ini adalah negara kriminal,” katanya.