Presiden Biden Salah Sebut Namanya dengan Putin, Zelensky: Saya Lebih Baik
JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dirinya lebih baik, saat Presiden Amerika Serikat Joe Biden salah menyebut namanya sebagai Presiden Rusia Vladimir Putin Hari Kamis.
Itu disampaikan Presiden Biden saat pertemuan puncak Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Washington D.C, sebelum kemudian dia meralatnya dan disambut tawa.
"Dan sekarang saya ingin menyerahkannya kepada presiden Ukraina, yang memiliki keberanian dan tekad yang sama besarnya, hadirin sekalian, Presiden Putin," kata Presiden Biden, merujuk pada Presiden Zelensky, melansir Reuters 12 Juli.
"Presiden Putin, Anda akan mengalahkan Presiden Putin, Presiden Zelenskiy. Saya sangat fokus untuk mengalahkan Putin," tambahnya sambil mengoreksi dirinya sendiri sekitar dua detik kemudian.
Ruangan di pertemuan puncak itu tersentak ketika Presiden Biden salah mengidentifikasi Presiden Zelensky sebagai Presiden Putin. Komentar itu muncul di sebuah acara di pertemuan puncak, ketika Ia meluncurkan sebuah inisiatif dengan sekutu yang bertujuan untuk mendukung kebutuhan keamanan Ukraina.
"Saya lebih baik (daripada Putin)," komentar Presiden Zelensky menanggapi kesalahan Presiden Biden.
"Anda jauh lebih baik," timpal Presiden Biden, sementara beberapa orang di ruangan itu tertawa, sebelum Presiden Zelensky memulai pidatonya sendiri.
Itu terjadi saat petahana dari Partai Demokrat yang akan maju dalam Pilpres AS November tersebut tengah menjadi sorotan dan menghadapi keraguan, termasuk dari anggota dan donatur partainya tentang peluang untuk terpilih kembali, setelah penampilannya yang lemah dan goyah dalam debat akhir bulan lalu melawan mantan Presiden Republik Donald Trump.
Kanselir Jerman Olaf Scholz membela kesalahan Presiden Biden pada Hari Kamis setelah kesalahan presiden tersebut.
"Kesalahan bicara terjadi dan jika Anda selalu memantau semua orang, Anda akan menemukan cukup banyak kesalahan seperti itu," kata Kanselir Scholz.
Sementara, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dalam konferensi pers terpisah berulang kali menghindari menjawab pertanyaan apakah Presiden Biden cukup layak untuk mencalonkan diri sebagai presiden AS. Ia malah memuji peran Presiden Biden dalam mengorganisasi dan memimpin apa yang ia sebut sebagai pertemuan aliansi NATO yang sukses.
Kemudian pada Hari Kamis, Biden mengadakan konferensi pers tunggal di KTT NATO, pertama kalinya ia menghadapi pers sendirian sejak November, di mana ia ditanya tentang kesalahannya. Ia menanggapi dengan mengatakan KTT NATO berhasil di bawah kepemimpinannya.
Baca juga:
- Presiden Biden Umumkan Paket Bantuan Militer Baru Senilai Rp3,6 Triliun, Termasuk Sistem Patriot
- Maju, Pelantikan Presiden Terpilih Iran Pezeshkian Digelar 30 Juli
- Iran Lakukan Pembicaraan Tidak Langsung Mengenai Nuklir dengan Amerika Serikat melalui Perantara Oman
- Surati Pemimpin Hamas, Presiden Terpilih Iran Pezeshkian Pastikan Dukungan Negaranya untuk Palestina
"Apakah Anda melihat konferensi yang lebih sukses?" tanyanya kepada wartawan, saat menjawab pertanyaan tentang potensi kekhawatiran di antara pejabat asing tentang kelayakannya untuk terpilih kembali.
Pada KTT di Washington, anggota NATO telah memberikan dukungan kepada Ukraina untuk memerangi invasi Rusia yang dimulai pada Februari 2022. Amerika Serikat telah menjadi mitra terpenting Ukraina dalam bantuan militer selama perang.