Bagikan:

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengunjungi Kyiv secara mendadak, menegaskan kembali dukungan negaranya untuk Kyiv dan menilai Rusia salah perhitungan mengenai invasi yang akan genap setahun akhir pekan ini.

Presiden Biden tiba di Kyiv pada pukul 8 pagi waktu setempat, menurut para wartawan yang bepergian bersamanya di dalam Ukraina.

Kemudian, iring-iringan mobil Presiden Biden tiba di Istana Mariinsky tepat setelah pukul 08.30 pagi waktu setempat. Ia disambut di pintu masuk oleh Presiden Zelensky dan istrinya Olena Zelenska.

Dalam pembicaraan, Presiden Biden mengungkapkan alasannya untuk mengunjungi ibu kota Ukraina saat perang memasuki tahun kedua.

"Saya pikir sangat penting bahwa tidak ada keraguan, tidak ada keraguan sama sekali, tentang dukungan AS untuk Ukraina dalam perang ini," kata Presiden Biden, seperti melansir CNN 20 Februari.

joe biden dan volodymyr zelensky
Presiden Biden dan Presiden Zelensky di Kyiv, Ukraina. (Sumber: President.gov.ua)

"Rakyat Ukraina telah melangkah maju dengan cara yang tidak pernah dilakukan oleh beberapa orang di masa lalu," sambungnya.

Lebih jauh, Presiden Biden menekankan ada dukungan bipartisan yang luas di Washington untuk perjuangan Ukraina, bahkan ketika beberapa anggota Partai Republik menolak untuk memberikan bantuan lebih lanjut.

"Untuk semua ketidaksepakatan yang kami miliki di Kongres kami tentang beberapa masalah, ada kesepakatan yang signifikan tentang dukungan untuk Ukraina," ungkapnya.

"Ini bukan hanya tentang kebebasan di Ukraina... Ini tentang kebebasan demokrasi secara luas," tandas Presiden Biden.

joe biden volodymyr zelensky
Presiden Biden dan Presiden Zelensky di Kyiv, Ukraina. (Sumber: President.gov.ua)

Ketika ditanya tentang pentingnya berada di Kyiv, Presiden Biden mengatakan bahwa ini adalah kunjungannya yang kedelapan ke kota tersebut.

Dia menambahkan, tujuan kunjungannya adalah untuk menyampaikan kepada Presiden Zelensky, "AS di sini untuk tinggal. Kami tidak akan pergi," tegas Presiden Biden.

Lebih jauh, Presiden Biden menilai perang penaklukan Presiden Vladimir Putin gagal, jelang setahun invasi Rusia.

"Putin mengira Ukraina lemah dan Barat terpecah belah. Dia pikir dia bisa bertahan lebih lama dari kita. Saya rasa dia tidak berpikir seperti itu sekarang," paparnya.

"Dia benar-benar salah. Satu tahun kemudian, buktinya ada di sini, di ruangan ini. Kita berdiri di sini bersama-sama," urai Presiden Biden.

"Satu tahun kemudian, Kyiv berdiri. Dan Ukraina tetap berdiri. Demokrasi berdiri. Amerika mendukung Anda dan dunia mendukung Anda," tandasnya.

Presiden Biden mengatakan, Kyiv telah "merebut sebagian hati saya."