Apa Kabar Rencana Formula E? Ternyata BPK Catat Anies Telah Gelontorkan Hampir Rp1 Triliun
JAKARTA - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan DKI Jakarta melaporkan hasil audit terhadapa transaksi keuangan Pemprov DKI pada tahun 2019 hingga 2020. Salah satu yang diperiksa adalah transaksi program Formula E.
Dalam hasil audit yang dikeluarkan per tanggal 19 JUni 2020, BPK Mencatat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah membayar commitment fee dan Bank Garansi hampir Rp1 triliun.
“Berdasarkan penelitian transaksi keuangan terkait penyelenggaraan Formula E diketahui bahwa pembayaran yang telah dilakukan kepada FEO adalah senilai GBP53.000.000 atau setara Rp983.310.000.000,” kata Kepala Perwakilan BPK Perwakilan DKI Jakarta Pemut Aryo Wibowo, dikutip VOI dari laporan audit pada Jumat, 19 Maret.
Rinciannya, ada commitment fee yang dibayarkan pada tahun 2019 senilai Rp360 miliar. Selanjutnya, pada tahun 2020, commitment fee yang dibayarkan senilai setara Rp200,3 miliar. Lalu, Bank Garansi yang dibayarkan senilai Rp423 miliar
Baca juga:
- Nurdin Abdullah Ditangkap, Ferdinand Singgung Formula E Jakarta: KPK Payah, Ngakunya Dilemahkan
- Anies Kembali Tunda Rencana Formula E Akibat COVID-19, Pastikan Uang Panjar Tak Hangus
- Pertanyakan Anggaran Commitment Fee Formula E, PSI: Apa DKI Tak Berniat Mengembalikan?
- DPRD Desak Anies Tarik Anggaran Formula E untuk Penanganan COVID-19
Pemut menjelaskan, mulanya Formula E digelar pada tanggal 6 Juni 2020. Sayangnta, pada saat persiapan penyelenggaraan musim pertama, Indonesia dilanda pandemi COVID-19.
"Telah terjadi pandemi COVID-19 merupakan kondisi force majeur, sehingga menyebabkan Gubernur DKI Jakarta melakukan penundaan penyelenggaraan Formula E musim pertama," ucap Pemut.
Kemudian, Anies kembali menunda penyelenggaraan formula E di tahun ini. Hal ini dikonfirmasi oleh Corporate Communication Manager PT Jakarta Propertindo, Melisa Sjach.
Melisa bilang, gelaran Formula E yang kini telah ditunda dua kali itu disebabkan kasus COVID-19 di Jakarta yang semakin meningkat. Melisa bilang, DKI harus melandaikan kasus terlebih dahulu, sebelum ajang balap mobil ramah lingkungan tersebut dilanjutkan.
"Langkah ini merupakan inisiatif sekaligus respon terhadap masukan dari para pemangku kepentingan guna memastikan keselamatan bersama sebagai prioritas. Alasannya penundaan ini termasuk karena adanya pandemi COVID-19 yang melanda Ibu Kota," ungkap Melisa.
Namun, Melissa menjamin bahwa commitment fee atau uang panjar yang dibayar tiap tahun kepada Federasi Otomotif Internasional (FIA) tidak hangus. Sehingga, DKI masih bisa melanjutkan gelaran Formula E jika telah siap.
"Dipastikan dana commitment fee tidak akan hilang. Kami akan terus memantau situasi dan bekerja sama dengan FEO untuk melihat kemungkinan penjadwalan ulang pada kesempatan pertama," ucapnya.