Tingkatkan Produksi, INKA Usulkan PMN 2025 Sebesar Rp976 Miliar

JAKARTA - PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA  mengusulkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun anggaran 2025 sebesar Rp976 miliar. 

Direktur Utama PT INKA Eko Purwanto mengatakan,

kebutuhan anggaran Rp976 miliar pada tahun 2025 diperlukan untuk meningkatkan kapasitas produksi kereta api di KAI Grup, khususnya kereta-kereta berpenggerak commuter baik itu KRL maupun kereta elektrik lainnya.

“PT INKA mengajukan Rp976 miliar untuk kebutuhan seperti yang kami sampaikan di atas,” ujarnya dalam rapat dengan Komisi VI DPR, di Komplkes Parlemen, Jakarta, Selasa, 9 Juli.

Eko menambahkan, kapasitas pabrik yang dimiliki PT INKA tidak sebanding dengan peningkatan kebutuhan kereta saat ini.

Suntikan dana PMN diperlukan juga untuk meningkatkan kualitas dan kecepatan penyediaan produk perkeretaapian serta mengembangkan fasilitas produksi yang bisa memproduksi komponen kereta api yang kerap didatangkan dari luar negeri.

“Sehingga beberapa komponen yang selama ini impor bisa dikurangi dan bisa kita sediakan di dalam negeri,” jelasnya.

Menurut Eko, PMN ini juga bermanfaat untuk negara karena dapat memenuhi sarana transportasi kereta api dalam negeri, meningkatkan tingkat koponen dalam negeri (TKDN) dan menguatkan eksositem industri perkeretaapian nasional.

Sementara untuk masyarakat, sambung Eko, pemberian PMN ini juga bisa menambah lapangan kerja, memenuhi sarana transportasi, dan meningkatkan kemandirian industri.

Sedangkan bagi perusahaan, PMN bakal mengembangkan penguasaan teknologi perkeretaapian PT INKA.

Eko bilang, suntikan modal ini diperlukan mengingat umur mesin produksi INKA sudah tua.

Bahkan, hampir 40 persen dari aset produksi perusahaan sudah berusia lebih dari 25 tahun, di mana 2 persennya sudah berumur lebih dari 50 tahun. Dengan suntikan modal ini, perusahana bisa melakukan efisiensi operasional.

“PMN ini nanti selain untuk peningkatan kapasitas, pemenuhan kebutuhan sarana kereta api dalam negeri terutama, juga ini nanti selain itu untuk supply chain dalam negeri bisa meningkat,” tuturnya.