Regulator Pastikan Manfaatnya, Negara-Negara Eropa Bakal Kembali Gunakan Vaksin AstraZeneca
JAKARTA - Jerman, Prancis, dan negara-negara Eropa lainnya mengumumkan rencana untuk melanjutkan penggunaan vaksin COVID-19 dari AstraZeneca pada Hari Kamis waktu setempat.
Pengumuman ini dilakukan setelah regulator Uni Eropa dan Inggris meningkatkan kepercayaan terhadap vaksin tersebut, dengan mengatakan manfaat vaksin AstraZeneca lebih besar daripada risikonya.
Diketahui, laporan pembekuan darah otak yang langka telah mendorong berbagai negara di dunia untuk menangguhkan penggunaan suntikan vaksin COVID-19 lansiran AstraZeneca. Ini menjadi tantangan di tengah ambisi AstraZeneca untuk memproduksi vaksin bagi dunia.
Kesimpulan dari European Medicines Agency (EMA), setelah penyelidikan terhadap 30 kasus kelainan darah yang tidak biasa adalah, manfaat vaksin dalam melindungi orang dari kematian atau rawat inap terkait virus corona lebih besar daripada kemungkinan risikonya. Meskipun dikatakan ada kaitan antara pembekuan darah di otak dan vaksin tidak bisa dikesampingkan secara definitif.
"Ini adalah vaksin yang aman dan efektif. Jika itu saya, saya akan divaksinasi besok,” jelas Direktur EMA Emer Cooke, melansir Reuters.
Dalam beberapa jam, Jerman mengatakan akan melanjutkan pemberian vaksin AstraZeneca mulai Jumat pagi. Menteri Kesehatan Jens Spahn mengatakan, menangguhkan vaksin karena kehati-hatian adalah tindakan yang tepat,sampai pengelompokan jenis trombosis yang sangat langka ini diperiksa.
Prancis juga mengatakan akan melanjutkan penggunaan vaksin, dengan Perdana Menteri Jean Castex mengatakan dia akan menerima suntikan itu sendiri pada Jumat sore.
Perdana Menteri Italia Mario Draghi mengatakan, Italia akan melakukan hal yang sama, dan prioritas pemerintahnya tetap untuk memvaksinasi sebanyak mungkin orang secepat mungkin.
Spanyol mengatakan sedang mengevaluasi kemungkinan dimulainya kembali, sementara Siprus, Latvia dan Lithuania mengatakan mereka akan memulai kembali pemberian vaksin.
Banyak pemerintah mengatakan keputusan untuk menghentikan vaksinasi adalah karena kehati-hatian. Tetapi para ahli telah memperingatkan, campur tangan politik dapat merusak kepercayaan publik terhadap vaksinasi karena pemerintah berjuang untuk menjinakkan varian virus yang lebih menular.
"Kami percaya bahwa, setelah keputusan hati-hati dari regulator, vaksinasi dapat dilanjutkan kembali di seluruh Eropa," ujar Direktur Medis AstraZeneca Ann Taylor dalam sebuah pernyataan.
EMA mengatakan akan memperbarui panduannya tentang vaksin AstraZeneca, untuk memasukkan penjelasan bagi pasien tentang potensi risiko dan informasi bagi para profesional perawatan kesehatan.
Baca juga:
- Etnis Bersenjata Perangi Rezim Militer Myanmar di Perbatasan, Thailand Siap Tampung Pengungsi
- Ada Kasus Pembekuan Darah, Presiden Korea Selatan Galau Bakal Disuntik Vaksin AstraZeneca
- Korban Tewas Kudeta Militer Capai 224 Orang, Myanmar Menanti Pengadilan Kriminal Internasional
- Italia Jadi Negara Uni Eropa Pertama yang Produksi Vaksin COVID-19 Sputnik V Lansiran Rusia
Badan itu juga mengatakan sedang berhubungan dengan regulator di seluruh dunia, untuk mengawasi kemungkinan efek samping dari semua vaksin COVID-19.
"(Putusan) EMA sekarang memberikan kejelasan tentang keamanan vaksin ini, yang sekarang harus divaksinasi dengan kecepatan tinggi setelah ditangguhkan karena keamanan, untuk secara efisien mencegah risiko yang sebenarnya, yaitu kadang-kadang kerusakan medis serius dari COVID-19," tukas Clemens Wendtner, kepala penyakit menular di klinik Munich Schwabing.